PERAWANG-SIAK, CATATANRIAU.com, - Akibat tingginya rumput dan ilalang yang menutupi bahu Jalan  Pesantren di Kampung Tualang, menjadi titik rawan tindak kriminal. Hal ini dikatakan Penghulu Kampung Tualang Juprianto S.sos, M.IP saat ditemui CATATANRIAU.com di kantornya. Kamis (1/11/2018) pagi.

Ketua DPC Apdesi Kabupaten Siak itu kecewa, karena akses Jalan di Kampungnya tidak kunjung di bersihkan oleh Dinas terkait.

"Tinggi rumput dan ilalang di jalan itu sudah seperti semak belukar, jalan ini sekarang jadi rawan tindak kriminal, kami berharap agar dinas PU yang melaksanakan kegiatan Operasional, agar segera melaksanakan kegiatan pembersihan saluran dan bahu jalan di lokasi yang sudah ditentukan, semua itukan sudah masuk dalam program setiap tahunnya", Jelasnya.

Ia juga mengatakan, kondisi rumput dan ilalang yang menutupi jalan pesantren serta saluran sekunder atau parit dijalan tersebut sudah sangat tinggi, dan jalannya air kurang lancar.

 
"Hal ini tidak bisa dianggap sepele, harus segera di lakukan pembersihan, apalagi saat ini memasuki musim hujan, sehingga dibutuhkan saluran yg baik untuk memperlancar jalannya air menuju saluran besar seperti sungai-sungai, agar tidak terjadi banjir di pemukiman warga" ungkapnya kembali.

Ia juga menambahkan, selain dibahu jalan dan parit, ada satu pekerjaan dinas PU yang tertunda di Kampung Tualang, yakni penanaman pohon bunga di median jalan Hangtuah.

"Penanaman pohon bunga dimedian Jalan Hangtuah itu sangat kami sayangkan,  kondisi pengerjaannya tidak tuntas. Ada yg ditanam dan ada lobang yg dibiarkan menganga dimedian jalan tersebut" ujarnya.

Penghulu Kampung Tualang itu meminta kepada dinas terkait agar memperhatikan kondisi pekerjaan tersebut.

"Mohon kepada dinas terkait agar memperhatikan hal ini, karena median jalan itu menjadi terlihat semak dan tertutup oleh tanaman rumput liar, serta bisa dikatakan dapat mengganggu arus lalu lintas yang menyebabkan kecelakaan". Tutupnya.

Laporan : MRI