Konflik Lahan KKPA di Kampar, OTK Brutal Hingga Anak Anak & Orangtua Bersembahan Darah

Senin, 20 Juni 2022 - 12:50:07 WIB
Share Tweet Google +

KAMPAR, CATATANRIAU.com | Puluhan Warga Desa Terantang Kec Tambang Kab Kampar Bersembahan darah dan memar memar akibat kekerasan Oleh OTK saat mendatangi lahan Masyarakat Pola KKPA yang di pertahankan oleh masyarakat Terantang pihak Yusliati

Saat di konfirmasi Warga Desa Terantang, M Zaki (20) terluka di bagian kepala akibat terkena samurai dibawa sekelompok pemuda yang menyerang masyarakat di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Ahad, 19 Juni 2022, sekitar pukul 15.30 WIB.

Korban bentrok antara masyarakat Terantang bersama OTK berkulit Hitam tersebut di akibatkan masyarakat Terantang mempertahankan hak hak masyarakat terkait lahan Kebun Pola KKPA yang sudah menang di persidangan mengalahkan pengurus Ketua KUD Iyo Basamo beberapa Minggu silam, kesalnya

Kekerasan yang dilakukan oleh OTK kulit hitam tersebut sangat anarkis sehingga melukai puluhan Masyarakat Desa Terantang mulai dari anak anak hingga dewasa dan paroh baya dengan menggunakan Sajam berbentuk samurai, batu, Plentungan dan alat tumpul lain,

Menurut keterangan sala satu korban pemuda desa Terantang bernama Zaki (20) kekrasan yang saya alami ini dilakukan oleh orang Tak dikenal ( OTK ) berkulit hitam saat menghadang puluhan OTK memasuki lahan konflik kebun KKPA KUD Iyo Basamo Desa Terantang, puluhan pemuda OTK kulit hitam tersebut diduga bayaran pihak KUD yang Kalah dalam Persidangan, Terangnya

Tidak terima mendapat hadangan warga, sekelompok pemuda yang diperkirakan berjumlah sekitar 70-an orang menerobos paksa hingga melukai warga dengan samurai dan besi pentungan,

Dimana Zaki saat itu mencoba menghadang OTK sehingga terkena samurai pada bagian kepala akibat berengas dan kekerasan oleh OTK

Kemudian saat ini juga Zaki dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau,

Beruntung, luka tebasan samurai yang dialami Zaky tidak begitu dalam, namun tetap mendapatkan perawatan serius dari tim medis,

“Diperkirakan kelompok pemuda ini ada 70-an orang, mereka bawa sajam dan menyerang anak-anak dan kami yang ada di dalam kebun,” terangnya.

Saat insiden konflik lahan sawit, kata Zaki, ada Babinsa sebanyak empat orang dan Bhabinkamtibmas satu orang di lokasi kejadian, namun Pihak TNI dan Polri tidak sanggup menenangkan OTK yang brutal tersebut

“Meski sudah ada TNI dan polisi, mereka kalah jumlah dengan kelompok pemuda yang menyerang kami, sehingga tidak bisa berbuat banyak,” pungkasnya.

Hal sama juga diungkapkan korban lainnya Febi. Wanita berusia 24 tahun ini terkena lemparan batu pada bagian kepala hingga memar.

Saat ini sejumlah pihak keluarga dan korban masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau menunggu hasil visum keluar.

Kendati tengah hujan deras, para korban konflik lahan tetap berencana pergi ke Polda Riau untuk membuat laporan

Dia meminta kepada penegak hukum Polda Riau untuk mengusut kasus tersebut agar pelaku di proses secara hukum yang berlaku, karena sudah melanggar HAM

” Kita minta juga kepada pelaku jangan buat onar di nengri Melayu lancang kuning ini, jika masalah ini tidak bisa di tangkap pelakunya maka kami pastikan ada korban jiwa dalam waktu dekat, dengan kata darah di balas dara jika hukum tumpul, Pungkas masyarakat, ( Ocu Bundo).


Editor : Idris Harahap

Sumber : detik19



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex