SIAK, CATATANRIAU.com | Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Sedangkan menurut Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”

Zaman sekarang anak-anak yang usianya transisi menuju usia remaja membutuhkan perhatian khusus dari orangtua atau pihak sekolah, karena para anak berproses mencari jati dirinya. Jika tidak diawasi bisa jadi anak atau remaja menjadi bandal. Seperti halnya di salah satu desa Pinang Sebatang Timur, Tualang, Siak, Riau. Anak yang berusia menanjak remaja terjaring petugas Kepolisian Bhabinkamtibmas Bripka Jumi P Sihombing, karena diduga melakukan pencurian, menghisap lem kambing bahkan melawan orangtuanya. Alhasil, Bhabinkamtibmas melakukan sebuah tindakan yang dianggap bisa membuat para anak remaja itu jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Saya berinsiatif membentuk rumah singgah untuk pembinaan kenakalan remaja atau anak, yang kita gagasi dan didukung oleh pemerintah desa maupun tokoh masyarakat. Puji Tuhan, rumah atau kantor Bhabinkamtibmas kita jadikan sebagai rumah singgahnya," kata Bripka Jumi Sihombing, Jumat (3/6/2022).

Bripka Jumi Sihombing melaksanakan kegiatan pembinaan, dengan melakukan serangkaian kegiatan atau monitoring kegiatan keseharian anak, di rumah singgah tersebut.

"Kalau anak itu sekolah pasti kita awasi selama satu bulan lamanya mulai belajar pada malam hari hingga benar-benar berangkat ke sekolah. Selain itu, anak tersebut juga sepulang sekolah diwajibkan melaporkan perkembangan sekolahnya kepada saya, kemudian melakukan kerjasama dengan pihak sekolah untuk memonitoring absensi serta perilaku. Kegiatan lainnya yang kita lakukan adalah kebersihan lingkungan. Kegiatan ini sebagai langkah membuat anak tersebut lebih bergiat, dan tidak malas," ungkap personil Polsek Tualang Polres Siak itu.

Lebih lanjut kata Bripka Jumi, Bhabinkamtibmas mengedepankan sikap humanis dan tegas dalam melakukan pembinaan anak.

"Saya tetap kedepankan humanis, saya juga mengajak peran serta orangtuanya bersama mengawasi anak agar tidak terjerumus ketindakan yang negatif dan kriminal," pungkasnya.

Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto SIK saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Tualang AKP Alvin Agung Wibawa SIK menyampaikan, apresiasi kepada Bhabinkamtibmas Bripka Jumi Sihombing atas kontribusi kepada masyarakat di desa binaannya.

"Dari dulu Polri selalu berbenah diri, menuju kearah yang lebih baik. Tentunya kami Polri mengedepankan pelayanan dengan humanis kepada masyarakat, seperti yang dilakukan Bhabinkamtibmas Bripka Jumi Sihombing. Saya memberikan apresiasi yang positif kepada personil Bhabinkamtibmas yang bertugas dengan sepenuh hati melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan serta ridho kepada personil Polri kita mengemban tugas kemanusiaan, sebagai Bhabinkamtibmas. Hal yang dilakukan Bhabinkamtibmas adalah hal yang positif dan saya sangat bangga memiliki personil yang bertugas sepenuh hati. Semoga hal ini memotivasi personil Polri lainnya," kata Kapolres Siak. 

Terdapat delapan anak remaja yang dibina saat ini di Rumah Bhabinkamtibmas, yakni FKZ (16), AS (13), DZ (14), NZ (17), AP (15), AP (14), SZ (13), JP (15). Kedelapan anak ini dijaring dikarenakan kenakalan remaja seperti menghisap lem kambing, merokok, melawan orangtua, mencuri.(rls)

Laporan : Puji Efendi

Editor : Idris Harahap