Kepala Sekolah Klarifikasi Dugaan Pungli, Di SDN 07 Mandiangin (Minas)

Selasa, 18 September 2018 - 19:58:59 WIB
Share Tweet Google +


SIAK-MINAS- Selasa, (18/09/2018) Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN)  07 Mandiangin, Nasir, memeberikan klarifikasi tentang pungutan biaya peramuka bagi  Siswa-siswi di sekolah itu, dirinya mengakatakan pungutan tersebut bukan tanpa sebab Dan jumlahnya pun bukan 30rb/Tahun, Melainkan hanya Rp.2000,-/Bulan, Dan itupun Banyak siswa yang tidak membayarnya, Bahkan ia juga Katakan Masalah Penggunaan Buku  Photo Copy  K13 kurikulum (2013) Dan KTSP Kurikulum (2006)  Oleh  Siswa Bukan Arahan Maupun Perintah dari pihaknya.


Hal ini di katakan Nasir, selaku Kepala Sekolah SDN 07 Mandiangin kepada  CATATANRIAU.COM  Pada Selasa, (18/09/2018) Siang, Dikampung Mandi Angin, Guna mengklarifikasi kasus dugaan pungli yang sudah beredar di Media Masa, dirinya  pun tidak membenarkan isu tersebut. 


"Disini kita ingin sampaikan bahwasanya yang namanya pungli tidak pernah kita adakan hal itu, kalau iuran peramuka itu memang ada, dan kita juga kan faktanya memang melakukan kegiatan itu, setiap lomba kita ikut, bahkan baru-baru ini kita Baru pulang dari perkemahan, itu bertujuan untuk menambah kebutuhan harian seperti minum misalnya, namun kalau untuk kebutuhan disana itu tentunya dari sekolah,  tapi bukan 30rb/tahun, tapi hanya 2000,-/Bulan, itupun belum bayar semua," Terangnya.


Lebih jauh diterangkannya maslah penggunaan buku photo copy, bahwasanya hal itu bukan termasuk arahan dari pihak sekolah melainkan hanya inisiatif dari para orang tua siswa saja, untuk anaknya dapat belajar dirumah menggunakan Buku photo copy itu, "Pada dasarnya buku itu, Tahun kemarin misalnya Anak itu 1 tingkat itu 54 dan saat ini ada 70 orang lebih, oleh karenanya lah buku itu tidak mencukupi karna ada peserta didik tambahan, sebab buku itu kita beli tahun lalu Sementara siswa bertambah di tahun ini, kalau di sekolah  untuk sementara ini mereka belajar dengan kongsi bukunya, Dan Anak-anak yang mempoto copy buku ini karana mereka belum dapat buku jadi mungkin orang tuanya punya inesiatif untuk poto copy Buku itu untuk tujuan digunakan belajar di rumah," katanya lagi.


Masih  kata Nasir, Bahkan sampai saat ini masih ada Di sekolah itu yang belum memiliki Buku pelajaran Agama Islam, "Memang tahun lalau semua buku sudah kita beli sejumlah siswa tapi di tahun ini terjadi penambahan siswa, oleh karnanya lah ada sebagian yang tidak dapat buku, bahkan sampai saat ini kami juga belum memiliki buku Agama Islam untuk Anak-anak kelas 5, sebab dari banyaknya buku yang belum datang, padahal kita sudah pesan banyak tapi memang buku itu belum sampai dari penyalurnya, jika kita hubungi mereka selalu bilang sabar, tentu kita iya kan saja," Tutup Nasir Kepada CATATANRIAU.COM  Di kampung Mandiangin. 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex