Tokoh Dan Aspirasi Masyarakat Tualang Diacuhkan, PK-KNPI membawa Masyarakat Menghadang Truck Di Jemb

Jumat, 14 September 2018 - 22:44:35 WIB
Share Tweet Google +

 

Perawang-Siak,Catatanriau.com,-Berawal dari rasa kesal terhadap pemerintah maupun Anggota DPRD Kabupaten Siak yang dinilai tidak ada kesepakatan terhadap penyelamatan Jembatan Sultan Syarif Kasim atau lebih dikenal jembatan maredan, karena Truck bermuatan besar maupun overload  masih melintasi jembatan secara konvoi.

Hal ini membuat Komite Nasional Pemuda Indonesia (PK- KNPI) Kecamatan Tualang melakukan aksi memberhentikan Truck besar bermuatan Lebihi kapasitas,yang dinilai dapat merusak jembatan kebanggaan masyarakat Tualang yang saat ini kondisinya sangat rawan runtuh. Jumat (14/9/2018) sekitar pukul 16.00 WIB.

" Kita kesal sama pemerintah dan dewan sebab sampai saat ini Truck bermuatan besar masih beriring-iringan dan tak kunjung ada kesepakatan yang kongkrit," ungkap Waka Informasi PK KNPI Kecamatan Tualang Irvan Zaiza S Ikom kepada Catatanriau.com.

Aksi Pemberhentian Truck ini, akan terus dilakukan sampai pihak yang berkompeten akan hal ini turun ke Jembatan dan melahirkan kesepakatan bersama.

"Kita ingin benar-benar ada solusi yang terbaik, kami ingin jembatan kami selamat dan kelangsungannya bertahan dengan baik, tidak rusak ataupun berlobang. Kami meminta kepada pihak berkompeten terutama pemerintah dan Dewan agar dapat memperjuangkan ini, jangan duduk duduk aja dikantor, lihat jembatan ini sudah mulai rusak, kalau roboh siapa yang bertanggung jawab," Jelasnya dengan nada kesal.

Kekecewaan juga terlihat diraut wajah Ika Rahman,ketua PK-KNPI Kecamatan Tualang ini sangat kesal terhadap pemerintahan dan dinas terkait mengenai permasalahan Jembatan Syultan Syarif Hasyim yang menjadi kebanggaan Masyarakat Tualang.

"Waktu pertemuan dengan LMR dan anggota DPRD Siak beberapa waktu lalu,sudah saya sampaikan bagaimana mobil berukuran besar tidak lagi melewati jembatan, mungkin salah satunya melalui penerapan kelas jalan ataupun aturan yang lainnya, Disini ada terpampang rambu-rambu kelas jalan, yakni kelas jalan 3, itukan ada ketentuan dimensi angkutan yang bisa lewat,kenapa tidak ada kebijakan",terangnya.

Aksi yang dilakulan kali ini adalah buntut dari kekesalannya yang menilai pihak terkait tidak menghargai tokoh serta aspirasi dari masyarakat Kecamatan Tualang.

"Kemarin katanya akan ada musyawarah bersama untuk mencari solusi, tapi kenapa hingga saat ini belum ada jalan keluar",tegasnya.



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex