Sambil Kejar Tayang, Jurnalis Ini Sukses Raih Gelar SH di UNRIDA

Inhu, Catatanriau.com – Hari yang di tunggu tunggu seorang anak Kelahiran Tapanuli Utara 1989 lalu, Sabar Paiman Simatupang sukses dan berhasil menyelesaikan pendidikan di Universitas Riau Indonesia (UNRIDA) pada 2025.
Ia berhasil meraih sarjana hukum dengan gelar SH bersama lebih dari tiga puluhan mahasiswa lainnya dalam prosesi sakral wisudawan – wisudawati yang digelar UNRIDA pada Rabu, (30/4)siang.
Sukses pendidikan di UNRIDA, di bawah kepemimpinan Ketua Yayasan Prof Dr Indrayani, M.M., P.Hd dengan 10 program study di dua wilayah.
Pada acara yang sangat luar biasa, Sabar Paiman Simatupang menunjukan rasa bahagia dan semangat. Karena, sukses melewati berbagai rintangan dan hambatan untuk menyelesaikan studi di kampus ternama Indragiri Hulu dan itu adalah kisah tersendiri yang tak terlupakan.
Bahkan, kebahagiaan itu terlihat dengan mimik wajah Sabar Paiman Simatupang yang cerah dan senyum yang penuh makna.
Terutama saat memakai baju wisuda, memasuki ruang prosesi wisudawan UNRIDA beriring dengan para wisudawan – wisudawati lainnya.
Bahkan, kebahagiaan itu juga terlihat dengan dihadiri keluarganya sebagai motivasi dan yang telah memberikan dukungan penuh selama proses perkuliahan hingga berhasil meraih sarjana hukum.
Dia mengatakan, dirinya terjun menggeluti profesi di dunia jurnalistik sejak 2021. Sebab profesi jurnalistik awalnya di anggap sebagai eksperimen langkah menuju yang terbaik.
Sebab jurnalis di ketahui harus memiliki kemampuan, talenta khusus sehingga profesi ini bisa dijalankan dengan profesional.
Di tengah kesibukan mengejar narasumber, menulis laporan investigasi dan berpacu dengan tenggat waktu, siapa sangka Sabar Paiman seorang jurnalis di media online berhasil menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas Hukum UNRIDA Rengat.
Perjalanan itu bukan tanpa tantangan dan perjuangan yang besar, Ia harus memulai kuliah berbekal keinginan yang kuat dan dorongan untuk memahami lebih dalam aspek hukum.
“Saya sering meliput kasus-kasus hukum, tapi rasanya ada batasan dalam memahami konteks dan terminologinya,” ujarnya.
Katanya, itulah yang mendorong dirinya kembali ke bangku kuliah untuk menambah ilmu pengetahuan.
Setiap pagi harus bekerja di lapangan, mengejar berita dan menulis laporan, kemudian bergegas ke kampus pada sore hari untuk mengikuti perkuliahan.
Ceritanya, kadang, waktu istirahat hanya dua jam sebelum kembali mengerjakan tugas kuliah dan artikel untuk redaksi.
Paiman mengaku sempat merasa kewalahan, terutama saat harus menyiapkan skripsi di tengah proyek liputan investigasi besar.
Namun dukungan keluarga, rekan kerja dan dosen pembimbing membuat seorang jurnalis media online ini tetap teguh.
“Skripsi saya,” Analisis Yuridis Dalam Pengawalan Kasus di Kepolisian Inhu”. Itu semacam jembatan antara profesi dan ilmu yang pelajari,” jelasnya.
Kini, urainya, dengan gelar Sarjana Hukum (SH) di tangan, diharapkan mampu mencapai dan menjadi lebih sukses lagi.
Dengan pendidikan hukum yang dimiliki, tentu Paiman berharap bisa menyuarakan isu-isu hukum dengan perspektif yang lebih tajam, menjalani profesi lebih profesional lagi
Lanjut Paiman, dirinya pun tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan studi Magister Hukum (MH) dan aktif dalam advokasi kebebasan pers.
“Belajar hukum bukan sekadar mengejar gelar. Ini tentang memperkuat pondasi jurnalisme yang beretika dan berpijak pada keadilan,” tutupnya.***
Laporan : S A Pasaribu