MENGENANG SEJARAH HARI BURUH,TANTANGAN DAN PELUANG PERJUANGAN DI ERA DIGITAL

Catatanriau.com - Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional sebagai simbol perjuangan kelas pekerja melawan ketimpangan dan eksploitasi.
Di Indonesia, peringatan ini memiliki makna historis yang kuat,bukan sekadar ceremony tahunan, tapi cermin dari perjalanan panjang rakyat kecil menuntut keadilan,Hari buruh juga sebagai penanda sejarah perjuangan kaum buruh dalam memenuhi hak hak nya sebagai pekerja,baik dari segi waktu, upah, bahkan perlawan terhadap penindasan fisik.
Di era digitalisasi kaum buruh mendapat tantangan baru, yaitu bekerja tanpa kontrak formal, tanpa jaminan kesehatan, tanpa kepastian pendapatan. Mereka berada di zona abu-abu: bukan karyawan, bukan juga pengusaha.
Kita ambil dari contoh dari platform ojek online,pengantar paket,dll. Model kerja berbasis algoritma menciptakan struktur kontrol baru yang tak kasat mata buruh tidak lagi di kontrol melalui atasan tetapi melalui sistem rating,waktu respon dan kepuasan pelanggan,ini adalah bentuk baru dari eksploitas yang halus tetapi tetap menekan.
Ini menjadi tantangan perjuangan yang baru bagi buruh di era digitalisasi.
Namun didalam tantangan yang berat tersebut buruh juga mendapatkan peluang yang baik dalam memperjuangkan hak hak nya. Sekarang buruh sudah bisa dengan mudah membentuk jaringan - jaringan baru baik itu lintas organisasi maupun lintas negara secara online, dan buruh juga bisa melakukan aksi gelobal di media online secara cepat mudah,murah dan efisien.
Perjuangan buruh di era digital bukan lagi soal mempertahankan kerja lama, tetapi berjalan mengikuti masa depan. Masa depan di mana teknologi di gunakan membebaskan pekerja bukan menindas. teknologi juga bukan musuh tetapi alat,Tergantung siapa yang menggunakannya dan tujuanya untuk apa. Buruh bisa kalah jika pasif dengan digitalisasi, tapi bisa menang jika adaptif dan terorganisir.
Selamat hari buruh internasional
Merdeka!!
Laporan : Diwanita