MENU TUTUP

Banjir Hilir Sungai Kampar dan Kelalaian Stakeholder

Senin, 17 Februari 2025 | 16:31:13 WIB Dibaca : 254 Kali
Banjir Hilir Sungai Kampar dan Kelalaian Stakeholder Banjir Hilir Sungai Kampar dan Kelalaian Stakeholder

PEKANBARU,CATATANRIAU.COM -
Banjir yang melanda wilayah hilir Sungai Kampar, khususnya di Kabupaten Pelalawan, kembali menjadi sorotan. Hearing yang digelar oleh DPRD Riau bersama berbagai pemangku kepentingan—Balai Wilayah Sungai Sumatera III, BPJN Riau, PLN, hingga pengelola PLTA Koto Panjang—menunjukkan bahwa masalah ini bukan sekadar fenomena alam, melainkan hasil dari kelalaian dalam pengelolaan sumber daya air dan lingkungan.

Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Pelalawan Bersatu (IPMPB) secara tegas menuntut transparansi dalam operasional PLTA Koto Panjang, terutama terkait pembukaan spillway yang diduga memperburuk banjir.

Tuntutan ini beralasan, mengingat warga yang terdampak terus mengalami kerugian tanpa adanya kompensasi atau mitigasi yang memadai.

Namun, banjir ini bukan hanya soal PLTA. Kerusakan hutan di hulu, pengelolaan lahan gambut yang buruk, serta maraknya aktivitas pertambangan ilegal juga menjadi faktor utama yang memperparah kondisi ini.

Ketidaktegasan pemerintah dalam mengendalikan alih fungsi lahan dan eksploitasi lingkungan menjadi akar masalah yang tak kunjung terselesaikan.

Seharusnya, stakeholder terkait tidak saling melempar tanggung jawab. Pemerintah daerah, legislatif, dan pihak-pihak teknis harus memiliki koordinasi yang jelas dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar.

Tanpa kebijakan mitigasi yang berkelanjutan, banjir akan terus terjadi, dan warga akan selalu menjadi korban.

Solusi yang diajukan dalam hearing, seperti pembangunan tanggul, jalan layang, serta revisi SOP PLTA, harus segera diwujudkan, bukan sekadar wacana di ruang rapat. Lebih dari itu, pengawasan terhadap tata guna lahan di hulu juga harus diperketat.

Jika semua pihak benar-benar berkomitmen, maka banjir tidak lagi menjadi bencana tahunan yang hanya ditanggapi dengan hearing tanpa hasil nyata.

Saatnya pemerintah dan stakeholder bertindak! Rakyat butuh solusi, bukan janji. ***

Laporan : E Pangaribuan 



Berita Terkait +

Mandau Kembali Diguyur Ribuan Liter Cairan Disinfektan Guna Membrantas Covid-19

Patroli Penguatan Binter SKK Migas Oleh Koramil 03/Minas di PT PHR Berjalan Lancar

Sempena Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 79, EMP PT. ITA Beri Kado Lingkungan

Polres Inhu Mediasi Kesalah-pahaman Penurunan Baliho Ormas

Aksi Damai FPR Siak

Kapolsek Perhentian Raja Ipda Riko Rizki Masri, Menggencarkan Kegiatan Sosialisasi Pemilu Damai dan Cooling System Dikalangan Pemilih Pemula

Pemkab Rokan Hulu Ikuti Pembahasan Indikator IPKD MCP KPK 2025 Secara Virtual

Babinsa Koramil 03/Minas Serma Benriyadi Hadiri Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPHP Pemilukada 2024 di Lubuk Umbut

Unit Lantas Polsek Minas Polres Siak, Tingkatkan Patroli Cegah Laka Lantas

Cegah Covid-19 Pada Momen Natal & Tahun Baru, Jenderal Idham Aziz Keluarkan Maklumat Kapolri

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Palu MK Mengetuk: Gugatan PSU Pilkada Siak Ditolak, Afni-Syamsurizal Segera Dilantik

2

Disnaker Rohul Akan Verifikasi Ulang Keanggotaan Serikat Buruh Berdasarkan Surat DPD KSPI Riau

3

Forum Peduli Sungai Kampar Temui Gubernur Riau : Desak Solusi Konkrit Atasi Banjir Akibat Spillway PLTA Koto Panjang

4

Putri Andini Rahmat, Remaja Rokan Hilir Raih Runner Up IV Duta Wisata Riau 2025: Angkat Advokasi MENYASAW Besamo Putri

5

Polsek Minas Yang di Back Up Polres Siak Kawal Aksi Unjuk Rasa di Gate 4 PHR Minas, Kapolsek Pastikan Situasi Kondusif

6

Junjung Tinggi Kebebasan Berpendapat, PHR: Pekerja Simbol Ketahanan Energi