MENU TUTUP

Akibat Karhutla Ular Payton Ini Mati Terpanggang Gegara Lindungi Anak Dan Telur-telurnya

Rabu, 04 Maret 2020 | 08:30:29 WIB Dibaca : 2480 Kali
Akibat Karhutla Ular Payton Ini Mati Terpanggang Gegara Lindungi Anak Dan Telur-telurnya Seekor induk ular Payton ditemukan tewas terpanggang akibat melindungi anak dan telur-telurnya

Pekanbaru –  Seekor ular jenis phyton betina ditemukan mati terpanggang di lahan gambut yang terbakar. Lebih menyedihkan lagi, ular phyton ini mati saat sedang mengeram 20 butir telur. Tak hanya itu, anak-anak ular berukuran jari telunjuk dewasa juga ditemukan terpanggang di sekitar induknya. 


Kejadian memilukan ini terjadi Senin sore (2/3/2020), pukul 15.00 WIB, di lahan gambut Jalan SM Amin, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau. Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SIK, MSi, melalui Kabid Humas Kombes Pol Sunarto, membenarkan informasi tersebut. 

 


“Ular sepanjang 4,5 meter tersebut ditemukan dalam keadaan mati terpanggang oleh Tim Gabungan terdiri dari Polri, TNI, dan BPBD Kota Pekanbaru bersama dengan 20 butir telur ular,  saat sedang berjuang memadamkan api Karhutla sejak Senin pagi,” ungkap Kombes Sunarto, Selasa (3/3/2020).  

 


Kabid Humas menjelaskan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tak hanya merugikan manusia semata saja, melainkan hilangnya plasma nutfah Indonesia akibat ulah tangan manusia. 

 


“Karhutla membawa bencana ekologis, hilangnya binatang-binatang, tanaman-tanaman khas suatu daerah, terutama di Riau,” ujar Kombes Pol Sunarto. 

 


Kabid Humas menjelaskan, luas lahan terbakar di tempat ular phyton betina mati terpanggang tersebut setengah hektare. Hingga hari ini, lahan terbakar tersebut berhasil ditangani dan dipadamkan Tim Gabungan, hingga sore hari hujan mengguyur lokasi. Besok pagi petugas akan mengecek kembali lokasi. 
 “Petugas Gabungan Polri, TNI, Manggala Agni, BPBD, Perusahaan, dan Relawan Pemadam Karhutla seminggu terakhir masih berjibaku di lapangan padamkan api beberapa daerah di Riau seperti di Rangsang, Kepulauan Meranti dan Rupat, Bengkalis,” ungkap Kombes Sunarto. 

 


“Saat siang hari semua titik api telah kita padamkan dan tangani bahkan sempat hilang dari pantauan satelit, tiba-tiba menjadi bertambah dan meluas di malam hari yang seharusnya dengan kondisi suhu rendah adalah kecil kemungkinan titik api makin meluas”. Hal ini perlu menjadi fokus dan penanganan secara bersama para stakeholder terkait, tutup Sunarto.(rls)




Berita Terkait +

Tiga Hari Korban Tenggelam Di Sungai Batang Sosa Sudah Di Temukan

PT SLS Didemo Karang Taruna, Tuntaskan Sengketa Lahan & Kontribusi Perusahaan

Pengemudi Truk Ugal-ugalan, Alami Laka Tunggal Di Perawang, Sejumlah Penumpang Luka Berat

Berupaya Hindari Pemotor, Mobdin Satpol PP Siak Jungkir Balik Ke-Parit

Nahas! Pengendara Motor Di Minas Ini Tewas Ditempat, Usai Bertabrakan Dengan Mobil Kuda GLX

Dugaan Kasus Pelecehan Oleh Oknum Camat Terhadap Stafnya di Siak Telah Berakhir Damai

Si Jago Merah Nyaris Hanguskan Satu Unit Rumah di Jalan Stadion

Niat Ingin Bekerja, Warga Ini Temukan Mayat Seorang Laki-Laki Dalam Gubuk Kosong

Tenggelam di Sungai Batang Sosa Saat Memancing, Sampai saat ini Belum Ditemukan

Pria di Cerenti Kuansing Ini Ditemukan Tewas Berlumuran Darah Penuh Luka Bacok

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Abu Kasim Gugat PT SLS Serobot 90 Hektar Lahan Masyarakat Adat

2

Satu Perwira Polres Inhu Naik Pangkat Pengabdian, Dua Bintara Dipecat

3

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu Gelar Upacara Memperingati Hari Pendidikan

4

Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, Polsek Minas bersama IPMKM Hadir di SMK N 1 Minas

5

Merdeka Belajar sebagai Kunci Membangun Generasi Emansipatif dan Kreatif

6

Elnusa Siap Pasok 35.000 Material Tubing OCTG Dukung Aktivitas Pengeboran di Blok Rokan Hingga 2025