MENU TUTUP

Analis Ekonomi yang Memilih Investasi Bitcoin Sebagai Asuransi Daripada Sebaliknya

Rabu, 24 April 2024 | 21:25:48 WIB Dibaca : 180 Kali
Analis Ekonomi yang Memilih Investasi Bitcoin Sebagai Asuransi Daripada Sebaliknya

Catatanriau.com | Wolfgang Münchau adalah kolumnis untuk DL News yang merupakan salah satu pendiri dan direktur Euro Intelligence, dan menulis kolom tentang urusan Eropa untuk New Statesman. Kini Ia mencoba memberi nilai wajar pada Bitcoin dengan mudah akan membawa Anda ke dalam lingkaran logika yang mind blowing.

 

Kesulitannya adalah definisi klasik tentang uang dan nilai aset tidak dapat dengan mudah ditransfer ke kripto. Tapi sebelum melanjutkan penjelasan ini, tentu Anda sudah tahu bahwa kripto bisa ditransfer ke m88 sebagai alat tukar yang sah. Dengan begitu Anda bisa menikmati berbagai macam tawaran dengan mudah tanpa harus menanggung transfer fee atau biaya admin.

 

Kembali lagi ke investasi kripto. Kebanyakan aset sulit diubah ke kripto dengan waktu yang singkat. Rata-rata ahli ekonomi makro, misalnya, akan menempatkan nilai wajar Bitcoin tepat pada angka nol karena mata uang kripto tidak memiliki nilai seperti yang didefinisikan oleh para ekonom.

 

Jadi, begini penjelasan Wolfgang Münchau.

Khawatir Pada Kripto

Bagi Wolfgang Münchau siapapun harus khawatir dengan gelembung kripto, sebab Wolfgang menginvestasikan kripto sebagai asuransi terhadap dollar. Maka orientasinya bukan hanya sekedar seberapa banyak Anda investasikan pada aplikasi, lalu berapa persen yang Anda dapatkan. Konsepnya tidak sesederhana itu.

 

Kita harus ingat bahwa gelembung kripto pada hakikatnya bukanlah fenomena finansial, melainkan fenomena psikologis. Dalam hal ini, investasi Bitcoin tidak berbeda dengan investasi lainnya.

 

Anda mungkin membeli karena harga sedang naik, dan harga naik karena Anda tertarik membeli. Karena fenomena tersebut, kripto makin tenar dan populer. Begitulah gelembung terbentuk.

 

Selama gelembung berlangsung di awal abad ini, orang-orang sering berkata: kali ini berbeda. Sekarang mereka berkata: Bitcoin berbeda. Hal ini benar dan tidak relevan karena sentimen yang mendorong harga adalah sama.

 

Adalah naif untuk berpikir bahwa kedatangan dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin akan menghasilkan arus masuk permanen yang lebih tinggi dan mendukung harga.

 

Ketika menjadi lebih mudah untuk berpindah ke suatu aset, maka juga menjadi lebih mudah untuk keluar lagi. Dalam jangka panjang, dampaknya akan hilang.

 

Halving – peristiwa yang terjadi setiap tahun keempat dan mengurangi imbalan yang diperoleh penambang karena mempertahankan blockchain, sehingga secara efektif mengurangi pasokan Bitcoin baru ke pasar – juga dapat menyebabkan permintaan yang lebih tinggi dan kenaikan harga.

 

Namun peristiwa yang dapat diprediksi ini tidak memiliki dampak permanen terhadap harga.

Waspadai juga kesalahan statistik

Harga Bitcoin memang berkorelasi secara tidak sempurna dengan kecepatan token dan rasio taruhan, namun hal tersebut tidak memberi tahu kita apa pun tentang kausalitas. Apa yang menyebabkan apa?

 

Ingat, secara teori, nilai Bitcoin seharusnya naik ketika inflasi melanda negara-negara Barat pada tahun 2022. Yang terjadi justru sebaliknya.

 

Namun hal tersebut tidak menyelesaikan masalah. Ini semua tentang alasan Anda membeli.

 

Wolfgang Münchau tidak memperlakukan Bitcoin sebagai investasi keuangan tetapi sebagai kontrak opsi keuangan. Artinya sebagai pilihan lain dari kontrak finansial, kontrak yang menjamin pemegangnya terhadap penurunan nilai, penindasan keuangan, penyitaan, dan hambatan transaksi.

 

Dengan kata lain Wolfgang Münchau dalam hal ini menggunakan bitcoin sebagai pilkhan kontrak yang memberikan hak untuk bertransaksi ketika segala segalanya berjalan salah tak sesuai ekspektasi. Ia menyebutkan dalam artikelnya tentang "when everything goes pear-shaped in the world" yang secara harfiah pear-shaped berjalan salah dan dalam perspektif investasi artinya jika ia tiba-tiba bangkrut.

 

Jelas dalam artikelnya Wolfgang menyebut bahwa ini adalah skenario probabilitas. Jika Anda mengaitkan probabilitas yang rendah namun tidak sepele terhadap hasil seperti yang disarankan , maka masuk akal untuk menyimpan sebagian kekayaan Anda dalam aset kripto yang akan membuat transaksi Anda tetap bertahan.

 

Namun tidak masuk akal bagi seseorang dalam kategori tersebut untuk membeli ETF Bitcoin, yang merupakan sarana investasi berbasis dolar.

 

Asuransi mobil juga bukan sebuah investasi. Pilihan lain yang tidak menghasilkan uang akan kadaluarsa dan hanya sekedar itu. Anda tidak akan mendapatkan kembali premi asuransi mobil Anda jika Anda tidak mengalami kecelakaan.***



Berita Terkait +

Hadir HPN 2024 Di Ancol, Kadiskominfo Siak Sampaikan Dua Pesan Khusus Presiden Jokowi

Sejumlah Proyek Infrastruktur Kementerian PUPR Diserahterimakan ke Pemkab Siak

Kadivhumas Polri Berangkatkan 15 Orang Ibadah Umroh Dalam Rangka Hari Jadi ke-72 Humas Polri

Besok Menko Marves dan Ketua BPKP RI Hadiri Rapat Koordinasi dengan Kabupaten Penghasil Sawit

KKB Kampung Ambaidiru Serahkan Diri Kepangkuan NKRI

Pemkab Rohul Ikuti Vidcon Dengan Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin

Polri dan KPI Bahas Persiapan Hari Penyiaran Nasional

Polisi Terpilih Di Hoegeng Award Jadikan Sebagai Aset Segar Kepolisian

Jaksa Agung Sambangi Menteri PAN-RB Bahas Pembentukan Badan Perampasan Aset dan Manajemen Kepegawaian

Dihadapan Presiden Jokowi, Kapolri Ungkap Makna Dibalik Tema HUT Bhayangkara ke-76

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Usung Tema Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar! SDN 003 Belimbing Gelar Upacara Hardiknas Tahun 2024

2

Abu Kasim Gugat PT SLS Serobot 90 Hektar Lahan Masyarakat Adat

3

Wabup Rohul Hadiri Festival Budaya Kesenian Melayu Gondang Borogong

4

Ikhtiar PHR Dukung Sektor Pendidikan Riau Ciptakan Generasi Emas Berdaya Saing

5

Satu Perwira Polres Inhu Naik Pangkat Pengabdian, Dua Bintara Dipecat

6

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu Gelar Upacara Memperingati Hari Pendidikan