MENU TUTUP

Tiket Borobudur Rp 750 Ribu, Cacat Hukum Dan Bertentangan Dengan UU Bila Tanpa Kajian

Selasa, 07 Juni 2022 | 21:57:08 WIB Dibaca : 945 Kali
Tiket Borobudur Rp 750 Ribu, Cacat Hukum Dan Bertentangan Dengan UU Bila Tanpa Kajian Azmi Syahputra Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) menanggapi wacana tiket borobudur Rp 750 ribu Rupiah.

JAKARTA, CATATANRIAU.com | Terkait rencana penetapan harga tiket naik ke stupa  candi borubodur  oleh Menteri Luhut Binsar Pandjaitan bagi wisatawan lokal dikenakan 750r ribu Rupiah. Dan wisatawan asing sebesar  $100, kini jadi pro kontra dipublik.  Mencermati ini terjadi  karena pemerintah membuat suatu statement atau kebijakan terburu buru, yang dasar hukumnya tanpa kajian. Sehingga  cenderung kebijakan yang tanpa kajian apalagi tidak terbuka hasil kajiannya, tentunya ini dapat membuat kegaduhan publik. Hal ini pakar hukum pidana Azmi Syahputra yang juga Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha), Selasa (07/06/2022).

Jika memperhatikan pasal 72 dan 73 UU  Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya  demi perlindungan cagar budaya memang diberikan wewenang untuk pengaturan zonasi. Namun disini perlu persyaratan berupa kajian terlebih dahulu.  Harus terbuka bagaimana konsep dan  tujuannya apa? . Apa ada rencana revitalisasikah ? Ada perubahan kah? Ini perlu diinformasikan kepada publik.

Karena zonasi ini dikunci syarat, yang sifatnya imperatif sebagaimana diatur dalam pasal 73 ayat 4,  yang penerapannya baru dapat dilaksanakan  melalui hasil kajian dan  demi peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk pula harus memenuhi prosedur pembentukan peraturan perundang undangan.

Jika ini belum dilakukan maka  kebijakannya cacat hukum dan bertentangan dengan undang undang cagar budaya termasuk undang undang tentang pembentukan peraturan perundang undangan.

Jadi sekalipun Pasal 72 UU Cagar budaya  berkonsekuensi kepada  Menteri yang dapat menggunakan kewenangannya termasuk menunjuk dalam operasionalnya kepada badan usaha pariwisata namun idealnya harus ada kajian hukumnya dan apa hasil tim kajiannya.

Jadi secara yuridis dan sosiologis adalah hak masyarakat untuk mendapatkan keterbukaan informasi terhadap  kebijakan pemerintah demi melindungi  wisata cagar budaya dalam hal ini wisata terbatas bukan wisata umum.  Jika ini tidak diinfokan jangan salahkan publik jika menduga ada sesuatu yang ditutupi  atau motif lain yang akan diusahakan oleh pemerintah maupun badan usaha pariwisata borubodur.

Karenanya mendorong pemerintah harus buat tim kajian  dan apa hasil kajiannya termasuk pemerintah memberikan penjelasan publik. Apa pertimbangannya sehingga tarif ke stupa candi borobudur dikenakan  tiket harga 750 ribu bagi wisatawan lokal dan $ 100 bagi turis.

Azmi Syahputra Dosen Universitas Trisakti menambahkan perlunya kajian. "Kajian ini juga perlu disampaikan dan disosialisasikan guna membangun kesadaran masyarakat  bahwa wisata cagar budaya merupakan wisata khusus.  Karena wisata berbasis konservasi maka tidak hanya masalah tarif, tapi harus ada edukasi dan pelestarian . Artinya pemerintah harus menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa perlindungan tidak hanya diselesaikan melalui aspek kompensasi tapi  juga nilai edukasi dalam wisata bagai mana karakter masyarakat diajak untuk menjaga lingkungan untuk kelestarian kawasan wisata borobudur.  Termasuk mendorong kesejahteraan, ini point penting dalam kajian.***


Laporan : Idris Harahap



Berita Terkait +

Jaksa Agung Sambangi Menteri PAN-RB Bahas Pembentukan Badan Perampasan Aset dan Manajemen Kepegawaian

Apresiasi Kinerja Polri,Komisi III DPR RI : Kapolri Tidak Menciderai Hati Nurani Masyarakat

Dari Pelalawan Riau, Cantika Aprisila Raih Gelar Puteri Remaja Indonesia Best Talent 2021

Jaksa Agung ST Burhanuddin Sebut Keadilan Substantif Dalam Penegakan Hukum

Duta Besar Republik Islam Iran Terima Kunjungan JMSI Pusat

Peringatan HPN 2023, Presiden Jokowi : Media Harus Mampu Pertahankan Kebenaran

Rakernis Gabungan 4 Divisi, Kapolri Minta Penguatan Transformasi Menuju Polri Presisi

Agus : Pentingnya Forensik Cepat Dalam Penegakan Hukum

Gelar Rakerda, Persatuan Alumni GMNI Riau Lakukan Konsolidasi

100 Hari Kapolri, Peluncuran Berbagai Aplikasi Wujud Keseriusan Perbaikan Korps Bhayangkara

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Heboh! Perpisahan Sekolah SMA Sederajat Yang Wah, Hulubalang LAMR Pekanbaru Minta Seluruh Kepsek Patuhi Aturan Disdik Riau 

2

Dr.Afni Temui Ulama Sebelum Daftar Calon Bupati Siak

3

Komentari Postingan Instagram Disdik Riau, Netizen Keluhkan Sistem Permohonan Pindah Tugas Yang Sulit Bagi Guru PNS Sementara Guru P3K Mudah

4

Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan

5

Pelaku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu

6

Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Desa Kualu