Riani Harepa saat menyampaikan permohonan maafnya kepada Pemerintah Kabupaten Siak di Kantor Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (14/09/2021) pagi.

Mengaku Khilaf & Lupa, Warga GS 5 Ini Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Pemerintah Kabupaten Siak

Selasa, 14 September 2021 - 15:04:01 WIB
Share Tweet Google +

Penulis : Idris Harahap


SIAK, CATATANRIAU.com | Terkait pemberitaan sebelumnya yang mengabarkan bahwa keluarga dari Pritahanan Simorangkir (47) dan Istrinya Riani Harepa (41) memiliki 6 orang anak yang saat ini tinggal disebuah gubuk reyot berdinding dan beratapkan  terpal bahkan bocor, didaerah RT 01 RK 06, Dusun Bukit Keramat, (Area GS 5) Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau. Yang selama ada bantuan BLT maupun bantuan Sosial lainnya dari Pemerintah sejak Pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air, baru sekali saja mendapatkan bantuan senilai Rp 600.000,-. Yang pengambilannya melalui Bank Riau Kepri sekitar akhir tahun 2020 lalu.

 

Saat itu kepada Wartawan media ini, Ahad (12/09) kemarin, Riani Harepa mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun sama sekali setelah mendapatkan bantuan tersebut.

 

Namun hari ini Selasa (14/09/2021) Riani Harepa, dihadapan Ayang Bahari selaku Pj Penghulu Kampung Minas Barat menyampaikan permohonan maafnya kepada pemerintah Kabupaten Siak umumnya, atas pernyataannya yang menurutnya ada kekhilafan dalam penyampaian dikarenakan ia lupa bahwa telah juga menerima bantuan sosial lainnya dari Pemerintah seperti sembako dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

 

Hanya saja kendalanya menurutnya, saat ini ianya masih bingung cara untuk melakukan pengambilan BPNT tersebut dikarenakan penerima tidak atas namanya maupun suaminya, melainkan atasnama anak mereka, diketahui bahwa anak mereka itu belum memiliki kartu identitas (KTP) dan saat ini sedang bersekolah disalah satu SMK yang ada di Sumatera Utara.

 

"Saya Ariani Harepa, dalam hal ini saya menyampaikan permohonan maaf saya kepada Pemerintah Kabupaten Siak, oh iya, kemarin Bapak (suaminya-red) pernah juga menerima bantuan, jadi saya lupa, dan belakangan ini memang, pernah juga dapat bantuan dari Bank Mandiri tapi atas nama anak saya, tapi itu sedang lagi pengurusan, jadi kami minta maaf, adapun keterlambatan kami dapat informasi itu karena keterbatasan melalui Hp kami enggak punya Android, hal kedua kami hanya punya kendaraan satu, dan itu hanya dipakek kadang dipakek kerja, jadi kendala kami karena keterbatasan untuk mencari transportasi kesana, begitu.saya minta maaf kepada Pemerintah Kabupaten Siak atas apa yang saya katakan sebelumnya," ujarnya.

 

Ditempat yang sama, Ayang Bahari selaku Penghulu Kampung Minas Barat kepada wartawan media ini mengatakan.

 

"Terkait kabar yang mengatakan adanya salah satu warga kami yang tidak tersentuh bantuan, hal inipun langsung kami lakukan pengecekan dan verifikasi kembali, ternyata mereka ini sudah masuk sebagai penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sebab ada daftar nama dia termasuk serta adanya bukti penerimaan uang bantuan tersebut," katanya.

 

"Mereka sudah pernah menerima uang bantuan sosial loh, hanya saja untuk pengambilan ditahap kedua, informasi yang kami terima dari warga tersebut ada permasalahan saat pengambilan di Bank, sebab nama penerima tidak atas nama warga tersebut melainkan atasnama anaknya, hanya saja anaknya ini saat ini posisinya tidak berada di Minas, dia ditempat lain, jadi mungkin arahan dari pihak Bank agar bantuan itu bisa dicairkan disuruh buat surat kuasa, jadi semuanya itu belum ada dilaksanakan ibu ini," lanjut Ayang menjabarkan.

 

Ayang pun meminta kepada masyarakat Minas Barat khususnya, kedepan katanya, jika ada kendala dalam syarat-syarat untuk melakukan pencairan bantuan sosial agar menemui pihaknya untuk dicarikan solusinya.

 

"Kedepan kami minta tolong, kalau ada masalah kekurangan dokumen yang seperti ini datang lah ketempat kami untuk mempertanyakan kepada kami, akan kami buatkan, akan kami bantu apa yang dibutuhkan oleh orang Bank, surat keterangan, atau apalah itu, kami siap loh," jelasnya.

 

Ayang melanjutkan, "yang kami kesalkan itu hal seperti ini, dikatakan sama sekali tidak tersentuh, ternyata setelah kita verivikasi balek, yang bersangkutan memang telah mendapatkan bantuan, jadi berarti ibu ini salah informasi kepada LSM ataupun Wartawan, ini yang kami kesalkan. Tapi ini tidak menjadi masalah, biasa itu, tangan kiri dan tangan kanan saling bersentuhan, apalagi kita manusia," Pungkasnya.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex