Kapolres Rohul Bersama OPD Terkait Sedang Menggelar Rapat Anev Satgas Penanganan Covid-19.

Kapolres Ajak BPBD, Satpol PP, Koramil Dan Polres Lebih Aktif Dalam Penanganan Covid-19

Jumat, 10 September 2021 - 15:37:02 WIB
Share Tweet Google +

Laporan : E.S Nst


ROHUL, CATATANRIAU.com | Kapolres Rokan hulu (Rohul) mengikuti Rapat Anev Satgas Penanganan Covid-19 bersama dengan OPD terkait Kabupaten Rohul yang digelar di ruang Media Center Vidcon Satgas Covid-19 tepatnya di Kantor PMI Kab. Rohul. Jum'at (10/09/2021) sekitar pukul 10.00 Wib.

 

Hadir dalam rapat Anev tersebut, 
Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito, S.I.K, Kasubbag  Dal Ops Polres Rohul AKP M. Tedy  Sinaga, Kabis P2P Dinkes Rokan Hulu dr. Darmadi Lubis, Kabid PIK Diskominfo Rohul H. Erwan, S.P, M. Agric.Sc, Kabid Perda Sat Pol PP Rohul Erwin Lubis, Kasi Pencegahan BPBD Kab. Rohul. Jon Feri, Danramil Rambah Kapten INF Kasmir dan Kabid LKAJ Dinas Perhubungan Afrizal, S.Sos MM.

 

Pada kesempatan itu Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto H. Sik dalam penyampaiannya mengatakan di dalam penanganan pandemi Covid-19 di wilayah hukum Polda Riau dibagi 4 Batalyon, kita masuk zona 1 (Batalyon 1) yang bergabung dengan Polresta Pekanbaru dan Polres Kampar.

 

"Saat ini kegiatan tracing kita masih rendah tentunya masih banyak yang harus kita selaraskan lagi melihat dinamika saat ini," kata Kapolres yang ditulis oleh paur humas Polres Rohul AIPDA Mardiono P. SH dalam rilis persnya.

 

"Kita juga sudah melaksanakan tracing sebanyak 40 Orang, dan sudah di input di dalam aplikasi BSR, Aplikasi BSR tersebut sangat membantu kita dalam pelaksanaan di lapangan dalam menginput data Covid-19." tambah Kapolres.

 

"Pada saat sekarang ini kita juga harus meningkatkan treatmen, karena angka kematian saat ini juga masih tinggi, selama ini mereka melaksanakan isolasi mandiri (isoman) lalu jika dalam kondisi parah baru dibawa ke rumah sakit hal seperti ini yang membuat kita terlambat dalam penanganan Covid-19." ujar Kapolres.

 

Pemerintah sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat, dan sangat disayangkan apabila tempat tersebut tidak di isi oleh orang terkonfirmasi.

 

"Untuk itu mari kita bersama-sama mengajak warga yang terkonfirmasi Covid-19 untuk di rawat di Isoter (Isolasi terpadu) di tambah lagi kondisi obat-obatan juga masih belum tersalurkan secara maksimal kepada yang membutuhkan," ajak Kapolres.

 

"Peran BPBD sejauh ini belum maksimal, karena pandemi Covid ini termasuk dalam bencana non alam, maka saya mengajak BPBD bersama-sama Satpol PP dan Koramil serta Polres untuk lebih aktif berperan dalam penanganan Covid-19, mari sama-sama kita prioritaskan untuk menyalamatkan masyarakat dari pandemi Covid-19, mari kita gelorakan di masing-masing intansi untuk meningkatkan tracing dari 4 orang yang terkonfirmasi positif," Ucap Kapolres.

 

Sementara itu Kabid P2P Dinkes Rohul dr. Darmadi Lubis mengatakan kemarin kami telah melaksanakan rapat /vidcon bersama Dinkes Provinsi Riau tentang  menyikapi angka kematian yang tinggi di Kab. Rokan Hulu.

 

"Angka terkonfirmasi Covid-19 saat ini sudah sebanyak 5.229 orang, angka ini termasuk angka yang terkecil, di banding kasus-kasus ditempat lainnya, angka sembuh sebanyak 92 persen dan 
terdapat angka sebanyak 344 kasus meninggal, sekitar 5 persen dari angka terkonfirmasi, namun angka tersebut tetap mencatat angka tertinggi di provinsi Riau," jelas Kabid P2P," tambahnya.

 

"Terhadap kasus rawatan angka kasus harian juga turun, namun kita wajib terhutang dengan testing dan trecing, dan dalam waktu 10 hari ini kita baru bisa melaksanakan testing sekitar 500 Orang, agar kegiatan testing di masukkan dalam hitungan maka harus di masukkan dalam aplikasi Nar," Katanya.

 

Sementara untuk tempat pelaksanaan testing di tujukan kepada tempat sekolah yang melaksanakan tatap muka dan cafe yang buka hingga malam hari.

 

"Mengenai indikator level PPKM, kasus konfirmasi  baru kita sudah bisa masuk/turun ke level 2, sehingga kemungkinan besar kita bisa turun ke level 2, dan terhadap kasus rawatan inap kita juga bisa turun ke level 2, tapi dalam indikator angka kematian kita tidak bisa turun karena masih tercatat sebagai kasus tertinggi," ujarnya.

 

"Untuk depannya kita akan memulai untuk menempatkan konfirmasi Covid-19 di rawat di Isoter, yang mana bahwa apabila usia diatas 60 Tahun maka harus masuk/dirawat di Isoter, dan usia dibawah 60 Tahun tapi ada komorbid maka juga harus masuk atau dirawat di Isoter, sehingga kami juga meminta bantuan kepada Polres Rohul," ucapnya mengakhiri.

 

Untuk kesimpulan rapat Anev kali ini, tidak ada lagi terkonfirmasi Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri, disepakati untuk testing supaya di input di semua aplikasi dan meningkatkan 
trecing yang saat ini masih rendah serta
meningkatkan kegiatan vaksin.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex