Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda) Riau, Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si menyatakan siap mendukung dan memperkuat pengamanan perkebunan sawit milik negara, PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) dari aksi pencurian produksi.

Harga Sawit Meroket, Polda Riau Siap Perkuat Pengamanan PTPN V

Kamis, 26 Agustus 2021 - 16:58:32 WIB
Share Tweet Google +

Laporan : E Pangaribuan


PEKANBARU, CATATANRIAU.com | Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda) Riau, Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si menyatakan siap mendukung dan memperkuat pengamanan perkebunan sawit milik negara, PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) dari aksi pencurian produksi. Hal rawannya pencurian menyusul meroketnya harga komoditas sawit dalam beberapa waktu terakhir semakin naik. 

 

Jenderal Bintang Dua tersebut menyampaikan hal itu disela-sela kunjungan kerjanya di Kantor Pusat anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut, Jalan Rambutan, Kota Pekanbaru, Kamis (26/8/2021). "Titik mana yang memerlukan kehadiran polisi, (disaat) buah lagi bagus, namun rawan pencurian, nanti kita bantu. Silahkan koordinasi dengan kami," katanya. 

 

Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa, menyambut langsung kehadiran orang nomor satu Korps Bhayangkara di Bumi Lancang Kuning itu. Kehadiran Kapolda didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan serta Senior Executive Vice President (SEVP) Business Support PTPN V, Rurianto, dan SEVP Operation PTPN V, Ospin Sembiring. 
 Agung mengatakan bahwa langkah itu merupakan bentuk dukungan Kepolisian untuk membantu PTPN V yang kini mencapai titik produktivitas tandan buah segar (TBS) sawit tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri. 

 

Terlebih lagi, tingginya angka produktivitas tersebut dibarengi dengan meroketnya harga sawit dalam beberapa waktu terakhir, yang menjadikan komoditas palma itu menjadi salah satu penyangga utama ekonomi Indonesia di tengah badai pandemi yang masih melanda seluruh negeri.

 

"Jadi artinya ini kan sudah dibangun PTPN V. Kami ingin berkontribusi dengan ekosistemnya. Pencurian sawit harus diatasi dan pelakunya mendapat efek jera," kata Agung. 

 

"Kami juga mengingatkan kepada setiap Polsek, utamanya pelaku tipiring yang sering berlindung dengan Peraturan Mahkamah Agung yang membatasi nilai tertentu, maka ada undang-undang perkebunan yang dapat digunakan," lanjutnya lagi. 

 

Dalam kesempatan itu, Agung turut mengapresiasi strategi PTPN V yang berhasil memecahkan rekor laba tertinggi sepanjang sejarah sepanjang 2020 lalu dengan pendapatan bersih sebesar Rp 417 miliar. Laba yang diraih PTPN V itu sendiri berpotensi kembali terlampaui pada tahun ini mengingat laba bersih unaudit sepanjang semester pertama 2021 saja ini telah mencapai Rp 492 miliar. 

 

Menurut Agung, efesiensi dan strategi yang tepat membuat PTPN V menjadi perusahaan yang kuat hingga mampu terus mencatatkan kinerja gemilang. Dia turut menyinggung akan proyeksi Indonesia yang akan memasuki bonus demografi pertama pada 2024 mendatang. Menurut dia, kesempatan tersebut harus dapat dimaksimalkan sebaik mungkin demi meningkatkan kesejahteraan dan memajukan ekonomi bangsa. 

 

"Bagi saya kemajuan diperoleh dari ekonomi dulu. Membawa ekonomi maju itu sejatinya tergantung seberapa kuat finansial kita. Indonesia akan memasuki bonus demografi pertama di 2024. Untuk itu, kita perlu intervensi di jalur masing-masing. Ini sawit lagi bagus hingga perlu sentuhan dan persamaan perspektif," paparnya. 

 

Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Agung juga turut meninjau Control Room PTPN V. Sebuah ruangan yang berisi dengan tampilan data produksi perusahaan hingga pengiriman crude palm oil (CPO) atau minyak mentah sawit dari pabrik ke pelabuhan. Agung mengagumi pendekatan teknologi yang dilakukan perusahaan plat merah tersebut. 

 

Sementara itu, CEO PTPN V, Jatmiko Santosa, mengapresiasi dukungan Polda Riau untuk anak usaha holding perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) itu. Ia mengakui bahwa pencurian masih menjadi salah satu masalah yang kerap dihadapi perusahaan. 

 

Untuk itu, kini PTPN V juga tengah mengembangkan dashboard khusus memantau aksi pencurian sawit. Aplikasi itu sendiri, kata Jatmiko, juga terinspirasi dari Dashboard Lancang Kuning yang dikembangkan Polda Riau. 

 

Lebih jauh, Jatmiko juga menyatakan bahwa PTPN V memiliki visi untuk meningkatkan ekonomi para petani swadaya, sesuai instruksi Presiden Jokowi. "Kami menyampaikan terima atas dukungan penuh Bapak Kapolda Riau. Semoga sinergitas yang telah terjalin selama ini semakin baik dan menjadi bagian dari solusi akan sejumlah tantangan yang selama ini kita hadapi," ujar Jatmiko yang juga Ketua GAPKI Riau tersebut. ****


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex