Warga Minta Periksa & Proses Kades Koto Masjid, Diduga Proyek Pembukaan Jalan Kangkangi UU KIP

Rabu, 23 Desember 2020 - 22:29:21 WIB
Share Tweet Google +

 


KAMPAR, CATATANRIAU.COM | Warga Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar berinisial ST,(40) mengaku heran dengan pelaksanaan proyek yang berada di desanya.

 

Kepada tim media grup Kamis 17/12/2020 ST mengatakan, Kami warga Desa Koto Mesjid merasa heran dengan pelaksanaan proyek jalan yang ada di dusun IV,RT 018 Tidak ada papan informasinya,"jelasnya

 

Menurut yang kami pahami, jika pekerjaan ini sumber dananya dari Pemerintah harusnya ada papan informasinya,”, Ujar ST.

 

Diduga proyek tersebut untuk Membodohi Masyarakat, tepatnya di Desa Koto Mesjid, Dusun lV,RT O18 dan  diduga kontraktornya  melanggar undang undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (KIP) dan tidak transparan menggunakan dana negara.

 

dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

 

Papan proyek gunanya memuat jenis kegiatan, berapa anggarannya, lokasi proyek, panjang x lebar, luas serta volume, waktu pelaksanaan serta jangka waktu atau lama pengerjaan proyek tersebut.

 

Di tempat terpisah awak media Mengkomfimasi Kades Koto Mesjid Di Kediamannya Jumat, 18/12/2020.

 

jalan itu Swadaya masyarakat, yang dibuat untuk jalan menuju ke kolam mereka, di situ kan banyak kolam. Jelasnya

 

Seperti halnya yang diungkapkan oleh salah seorang warga sekitar, kepada awak media yang tidak mau namanya di publikasikan, "Proyek tersebut terkesan misterius karena dikerjakan tanpa menggunakan papan nama.

 

Kegiatan itu diduga sudah ada indikasi sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring jumlah besaran anggaran.

 

"Kami sebagai masyarakat setempat sebagai penerima manfaat bangunan sulit untuk memantau dan mengawasi pembangunan jalan tersebut. Hal ini lantaran tidak adanya papan proyek." Keluh warga itu lagi.

 

"Sepengetahuan saya, selama proyek tersebut berjalan tidak ada sama sekali papan informasinya. Dan saya juga tidak mengetahui berapa jumlah anggarannya," Tutupnya.


 

(Oleh Tim Media Grup Kabupaten Kampar)



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex