---

PEKANBARU, CATATANRIAU.COM | Sejumlah pengurus inti dan puluhan anggota organisasi masyarakat (Ormas) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Minas Kabupaten Siak beserta puluhan anggota PP Ranting Kelurahan Muara Fajar Timur Kota Pekanbaru mereka tampak mendatangi kantor PT Citra Persada Infrastruktur (PT CPI) yang terletak di gerbang utama Tol Pekanbaru-Dumai (Pekdum) yang berada di Kelurahan Muara Fajar Timur Kota Pekanbaru, Senin (16/11/2020) siang tadi.

PT CPI sendiri diketahui sebagai Subkontraktor dari PT Hutama Karya (PT HK) yang bergerak dibidang bisnis substitusi pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta bisnis suplementer dalam pengelolaan iklan, fasilitas utilitas dan pengadaan mesin peralatan jalan tol.

 

Dalam hal ini pihak Pemuda Pancasila dari kedua wilayah tersebut mereka meminta pihak PT CPI untuk melakukan pengadaan tenaga kerja dan meminta dikaryakan dalam perawatan lingkungan seputaran jalan tol khususnya bagi anggota Pemuda Pancasila. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Seprizal Selaku Ketua Bidang Ketenagakerjaan PAC PP Kecamatan Minas, kepada Wartawan media ini.

"Disini kita meminta kepada PT CPI di Jalan Tol ini agar kiranya masyarakat Minas yang tergabung dalam ormas PP ini dapat dikaryakan sebagai pekerja di gerbang tol ini," kata Seprizal menjawab Wartawan seusai melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan.

 

Seprizal menjelaskan, dari hasil perundingan yang telah dilaksanakan pihak PAC Pemuda Pancasila Minas dan pihak perusahaan. Pihaknya meminta kepada perusahaan untuk mempekerjakan anggotanya sebanyak 8 orang dari 10 lamaran yang telah disodorkan, namun kata dia hingga saat ini dari pengajuan lamaran yang telah dimasukkan, baru satu orang yang diterima oleh pihak perusahaan tersebut.

 

"Yang dimasukan kerja baru 1 orang, itu pun kita tahunya setelah kita datang rame-rame kesini baru dikasih tau sama pihak perusahaan, namun jika hal ini tidak ada realisasinya maka kita akan lakukan hal yang enak buat pihak perusahaan ini," tegasnya.

 

Senada dengan Seprizal, Eki Junadi SH selaku Ketua Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Muara Fajar Timur Kota Pekanbaru, dia mengatakan. Menurutnya dari hasil perundingan yang dilakukan pihak manajemen PT CPI telah menyepakati untuk memberikan jawaban dalam minggu ini dan akan secepatnya menyampaikan putusan perusahaan atas apa yang diminta oleh pihak Pemuda Pancasila itu.

 

"Kapan waktu pastinya kita tidak tahu, tapi kemungkinan dalam minggu ini kita akan tunggu jawaban pihak perusahaan, namun jika tidak juga terealisasi tuntutan kita dari Pemuda Pancasila Minas dan Muara Fajar oleh pihak perusahaan, maka kami akan melakukan aksi yang sesungguhnya dengan memasukkan surat izin unjuk rasa dengan segala prosedur yang berlaku dan kita akan tetap mematuhi Protokol Covid-19, jadi kita minta pihak PT CPI ini agar menjadikan Pemuda Pancasila sebagi mitra kerja, tolong peduli dengan anggota kita," tegasnya.

 

Disinggung hal apa yang dituntut oleh pihak PP Muara Fajar Eki menerangkan, pihaknya saat ini meminta pihak perusahaan untuk memberdayakan anggota PP dalam proses perawatan jalan tol, khususnya di wilayah Muara Fajar.

 

"Kalau tenaga kerja anggota kita sudah dipekerjakan sebanyak dua orang, namun permintaan kita yang kedua yakni seluruh perawatan jalan tol yang ada agar kiranya pihak perusahaan menjadikan kita mitra untuk memberdayakan kader-kader kita, seperti menggali parit, pemotongan rumput dan lain sebagainya, namun yang kita sayangkan pihak perusahaan ini tidak ada menginformasikan adanya pekerjaan itu kepada kita sementara kita lihat ada pihak lain yang sudah mengerjakannya, dan sekali lagi kami tegaskan kami akan terus memantu segala tuntutan kita, dan kalau tidak ada realisasinya kita akan gelar aksi resmi dengan masa yang banyak," cetusnya.

 

Sementara itu Galih Selaku Wakil Kordinator PT Citra Persada Infrastruktur (PT CPI) Area Muara Fajar - Minas ketika diwawancarai oleh Wartawan terkait tuntutan dari pihak Pemuda Pancasila tersebut dia mengatakan kalau dirinya belum bisa memberikan jawaban apapun, sebab kata dia pihaknya harus terlebih dahulu membicarakan hal ini dengan pihak perusahaan pusat.

 

"Untuk solusi saya belum bisa sampaikan sekarang, sebab saya pun disini pelaksana, saya musti sondingkan dulu ke kantor pusat seperti apa, sebab saya hanya pelaksana bukan pengambil keputusan," urainya singkat.(*)

---