Kisah Pilu di Gubuk Sawit, Pria Asal Pekanbaru Terlantar Dievakuasi Tim Gabungan di Minas

Senin, 21 April 2025 - 13:33:02 WIB
Share Tweet Google +

Siak, Catatanriau.com - Sebuah kisah pilu sekaligus menggugah kepedulian terjadi di Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau. Seorang pria paruh baya bernama Manutur Sihombing (50), kelahiran 15 Oktober 1974, ditemukan terlantar di sebuah gubuk reyot di tengah perkebunan sawit milik warga di Kilometer 35. Kondisi gubuk yang kumuh dan tanpa penerangan menjadi saksi bisu penderitaan Manutur yang telah bertahan hidup seorang diri selama kurang lebih dua bulan terakhir.

Penemuan Manutur bermula dari laporan warga setempat yang merasa iba dengan kondisi pria tersebut. Mendapat laporan tersebut, Babinsa Koramil 03/Minas, Kopda AKP Hutagalung, bergerak cepat bersama Bhabinkamtibmas Polsek Minas Aipda I Ketaren, anggota Satpol PP Kecamatan Minas Riduan, Pemerintah Kampung Minas Barat, dan tim medis dari Puskesmas Minas.

Saat ditemukan, kondisi Manutur sangat memprihatinkan. Ia mengaku menderita sakit lambung dan paru-paru, serta kakinya lumpuh sehingga tidak dapat bergerak.

"Saya sudah dua bulan di sini, saya sakit lambung dan paru-paru, kaki saya sudah lumpuh tidak bisa bergerak," ujarnya lirih saat ditanyai tim evakuasi, Senin (21/04/2025).

Dengan penuh kehati-hatian dan kepedulian, tim gabungan langsung mengevakuasi Manutur dari gubuk tersebut untuk segera mendapatkan pertolongan medis. Proses evakuasi yang dilakukan dengan bergotong royong itu menunjukkan sinergi yang baik antar berbagai elemen masyarakat dan aparat di Kecamatan Minas.

Riduan, anggota Satpol PP Kecamatan Minas, mengungkapkan upaya yang telah dilakukannya untuk membantu Manutur.

"Saya sudah coba cek dan hubungi Ketua RT domisili KTP Manutur Sihombing yang berada di Kelurahan Bencahlesung, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Alhamdulillah, BPJS beliau masih aktif dengan status PBI APBN Puskesmas Rejosari, Kota Pekanbaru," jelas Riduan.

Lebih lanjut, Riduan menambahkan bahwa langkah awal adalah membawa Manutur ke Puskesmas Minas untuk pemeriksaan awal.

"Nanti kita akan bawa dulu ke Puskesmas Minas, kemudian kita bawa langsung ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru," tuturnya.

Tidak hanya berhenti pada penanganan medis, tim gabungan juga memikirkan langkah selanjutnya untuk keberlangsungan hidup Manutur. 

"Lalu kemudian akan kita laporkan ke Dinas Sosial Kota Pekanbaru agar dilakukan pendampingan terhadap pasien, dikarenakan beliau ini tidak memiliki keluarga," pungkas Riduan.

Kisah Manutur Sihombing ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian dan gotong royong dalam masyarakat. Respons cepat dan sinergi antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, pemerintah kampung, dan tim medis patut diapresiasi dalam upaya menyelamatkan dan memberikan harapan baru bagi Manutur. Diharapkan, dengan penanganan medis yang tepat dan pendampingan dari Dinas Sosial, Manutur dapat segera pulih dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak.***

Laporan : Idris Harahap



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex