Pekanbaru, Catatanriau.com | Heboh kasus penambangan timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan atau IUP PT Timah yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp271 triliun menarik perhatian banyak pihak, termasuk tokoh muda Riau asal Rokan Hilir, Jhonny Charles.

Meskipun di Riau tidak memiliki timah, namun ada beberapa kabupaten di Riau  yang kaya akan sumber daya alam batubara. Seperti di Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi, Rokan Hulu serta Kampar. Cadangan batubara di Riau  diperkirakan sebesar 2,370 miliar ton. Data tersebut diperoleh berdasarkan data cadangan tereka 1,212 miliar ton, cadangan terindikasi 891 juta ton, dan cadangan terukur 267 juta ton.

Jhonny Charles mengkhawatirkan jika penambangan batubara tidak diawasi dengan ketat, mungkin saja di lapangan akan bermunculan penambangan ilegal yang ujungnya akan merugikan negara dan masyarakat banyak.

"Kita memiliki potensi penambangan batubara yang besar dan ini menjadi kewajiban kita bersama untuk saling menjaga agar penambangan batubara ini dapat dilakukan sesuai prosedur dan memiliki izin, sehingga dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir," ungkap Jhonny Charles yang akrab disapa JC ini.

JC berharap kepada pihak terkait untuk dapat melakukan pemeriksaan terhadap izin penambangan batubara yang tersebar di lima kabupaten di Riau.

Jangan sampai dikatakan JC, aktivitas penambangan  yang dilakukan tidak membawa kesejahteraan kepada masyarakat dan hanya menguntungkan sejumlah pihak saja.

Di Riau ada dua daerah yang memiliki potensi batu bara berkalori rendah untuk digarap, yakni di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dari hasil kajian di Indragiri Hulu misalnya, cadangan batubara berkalori rendah diperkirakan mencapai 5 miliar metrik ton. Bahkan jika yang terukur, bisa untuk 64 tahun. Sementara di Kabupaten Kuantan Singingi, cadangan batubara berkalori rendah terdapat di daerah Cerenti.***

Laporan : Idris Harahap