PEKANBARU, CATATANRIAU.com | Wagubri Riau H. Edy Natar Nasution tidak bosan-bosannya mengikuti Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah, salah satu Program Provinsi Riau, dalam dakwahnya beliau mengajak masyarakat untuk selalu Taqwa kepada Allah SWT.

Hal tersebut disampaikan Edy saat melaksanakan gerakan salat subuh berjama’ah Provinsi Riau ke - 78 di Masjid Al - Muhajirin, Jalan Umban Sari II Rumbai. Sabtu, (15/10/2022) yang di lansir dari Vidio yang berdurasi lebih kura 15 menit yang di kirimkan melalui akun WhatsApp pribadinya kepada awak media ini.

Hampir dua tahun di landa Covid-19, selama masa pandemi Covid-19 Pemerintah memberlakukan aturan mengenai protokol kesehatan seperti memberlakukan aturan mengenai protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan dilarang berkerumun.

“Kita dilanda Covid - 19 hampir dua tahun, sampai - sampai pemerintah harus mengeluarkan kebijakan. Kebijakan itupun sebenarnya berdasarkan fatwa dari para Ulama, untuk sementara kita batasi masuk ke Masjid. Banyak yang protes, namun itu tugas pemerintah untuk menyelamatkan ummat,” ucapnya.

Namun melihat angka kasus Covid - 19 yang semakin mereda di Indonesia khususnya Provinsi Riau, membuat pemberlakuan aturan ini bisa lebih longgar. Sehingga masyarakat dapat kembali melakukan aktivitas ibadah dengan normal.

“Sekarang Covid itu sudah mulai mereda. Pertanyaannya siapa yang bertanggung jawab mengajak kembali ke Masjid. Itu kita semua, pemerintah juga bertanggung jawab,” ujarnya

Menurutnya, hal ini juga menjadi salah satu tujuan dilaksanakannya gerakan sholat subuh, untuk berdakwah kepada ummat menuju ketakwaan

“Taqwa ini menjadi kata kunci dan penting didalam hidup kita dan Allah mengatakan ini berulang kali. Bahkan kata takwa itu merupakan salah satu rukun ketika orang melaksanakan khotbah,” jelas Edy

Menurutnya, setiap orang termasuk dirinya bertanggung jawab dalam berdakwah. Hal tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan contoh yang baik kepada keluarga

“Bapak Ibu juga bertanggung jawab terhadap dakwah. Setidaknya kepada keluarga masing - masing. Ketika kita hadir di Masjid, dilihat oleh keluarga kita, itu termasuk dakwah. Jangan lupa, setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap pemimpin itu pasti akan dituntut pertanggung jawabannya kelak,” tutup Wagubri

(E.S.Nst)