Irigasi Pertanian di Kampar Ditumbuhi Semak Belukar, Akibatnya Diduga Petani Selalu Gagal Panen

KAMPAR, CATATANRIAU.COM | Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air yang mengatur
kebijaksanaan Pemerintah mengenai segala usaha untuk mengatur pembinaan seperti pemilikan, penguasaan, pengelolaan, penggunaan, pengusahaan, dan pengawasan atas air beserta sumber-sumbernya, guna mencapai manfaat yang sebesar-besarnya dalam
memenuhi hajat hidup dan masyarakat setempat.

Menurut pantauan awak media di lapangan Rabu (3/8/2020). irigasi pengairan sawah buyau yang terletak di Desa Binuang penuh dengan semak, sampah, serta ditumbuhi ilalang nampaknya ini tidak pernah dirawat oleh petugas irigasi pengairan.

Ketua kelompok buyau pertanian Desa Binuang, bernama siri,  sewaktu awak media  konfirmasi di kediamannya.

Siri menjelaskan, "yang mengelola Dana  irigasi dan pengairan itu adalah sutoyo  dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga kab.kampar," tuturnya singkat.

Setelah itu awak media mencoba menghubungi Sutoyo sebagai pelaksana irigasi di buyau Desa Binuang, dikatakannya, "untuk pembersihan irigasi Buyau Desa Binuang itu anggarannya dari PUPR Provinsi Riau," kata Sutoyo.

Mengenai anggaran pembersihan irigasi buyau Desa Binuang,  Sutoyo mengatakan, "tidak tahu berapa jumlah anggaran dananya," kata Sutoyo lagi sebagai pelaksana.

"Sampai sekarang Dana belum mengalir dari PU Provinsi bagaimana kita melaksanakan Pembersihan irigasi di perairan petani Binuang" tambahnya.

"Dari Pupr provinsi Anggaran ini hampir 3 tahun tidak turun ke saya," pungkas Sutoyo.

Sementara itu Kepala Desa Binuang menyebut, "Sutoyo harus Bertanggungjawab sebagai pelaksana pembersihan 
irigasi perairan di buyau Desa Binuang," jelasnya.

"Petani di sini pernah melapor ke saya bahwa mereka mengeluh dengan tidak dibersihkan irigasi," pungkas Kepala Desa.
 
"Saya Sebagai Kepala Desa Berharap agar pelaksananya turun ke lokasi untuk cek kembali kondisi irigasi di Buyau." Tukasnya.(Tim)