MENU TUTUP

Maju Bersama: Menggali Potensi Pemuda di Era Digital Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 29 Oktober 2024 | 09:51:46 WIB Dibaca : 793 Kali
Maju Bersama: Menggali Potensi Pemuda di Era Digital Menuju Indonesia Emas 2045

Catatanriau.com | Dalam era digital yang terus berkembang, Indonesia menghadapi tantangan sekaligus peluang yang besar. Judul "Maju Bersama: Menggali Potensi Pemuda di Era Digital Menuju Indonesia Emas 2045" bukan hanya merupakan harapan, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Di tengah optimisme tersebut, perlu diangkat berbagai kritik yang menggarisbawahi kesenjangan yang ada dan tantangan yang harus dihadapi oleh generasi muda kita. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi cita-cita kemajuan, kita harus mampu memastikan bahwa setiap pemuda memiliki kesempatan yang setara untuk berkontribusi bagi masa depan bangsa.

Tantangan pertama yang harus kita hadapi adalah ketidakmerataan akses terhadap teknologi. Sementara pemuda di kota-kota besar menikmati kemajuan teknologi, tidak sedikit dari mereka yang tinggal di daerah terpencil masih bergulat dengan minimnya akses pada internet dan teknologi informasi. Hal ini menciptakan jurang pemisah yang besar antara mereka yang beruntung dengan mereka yang terpinggirkan. Dalam konteks ini, penting untuk menanyakan: apakah kita benar-benar "maju bersama" jika sebagian pemuda masih terbelakang? Kesempatan yang sama untuk belajar dan berinovasi harus diberikan kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Ketidakadilan ini harus menjadi perhatian utama kita jika kita ingin mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya, pendidikan menjadi aspek penting dalam menggali potensi pemuda. Meskipun ada berbagai program pemerintah yang berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, kita tidak dapat menutupi kekurangan yang masih ada. Kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan industri, minimnya pelatihan keterampilan praktis, dan kurangnya dukungan untuk inovasi menjadi penghambat bagi pemuda untuk bersaing dalam era digital. Sebagai bangsa yang bercita-cita maju, pendidikan harus mengajarkan pemuda untuk berpikir kritis dan kreatif, bukan sekadar menyiapkan mereka untuk memenuhi ruang kelas. Dalam hal ini, kita perlu merenung: apakah sistem pendidikan kita saat ini menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan, atau justru mengurung mereka dalam rutinitas yang membosankan?

Dampak negatif dari era digital juga tidak boleh diabaikan. Di satu sisi, teknologi dapat menjadi alat pemberdayaan, tetapi di sisi lain, ia cacat dengan masalah yang serius. Penyebaran informasi yang tidak akurat, cyberbullying, dan ketergantungan pada media sosial adalah beberapa contoh tantangan yang harus dihadapi oleh generasi muda. Sudah menjadi keharusan bagi kita untuk membekali pemuda dengan literasi digital yang memadai, agar mereka mampu memilah informasi dengan cermat. Tanpa keterampilan yang memadai dalam menghadapi dunia maya, potensi yang dimiliki pemuda bisa terbuang sia-sia, tanpa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Keterlibatan pemuda dalam proses pengambilan keputusan menjadi sorotan penting dalam diskusi ini. Terlepas dari upaya yang telah dilakukan, suara pemuda seringkali tidak didengar dalam ranah kebijakan. Mereka sering dijadikan objek dalam kebijakan tanpa diberikan ruang untuk berkontribusi dan menyuarakan pemikiran mereka sendiri. Saat ini, banyak organisasi dan komunitas yang mengajak pemuda untuk berpartisipasi, tetapi pertanyaannya adalah: apakah mereka benar-benar didengar atau sekadar dipandang sebagai pelengkap? Mendorong partisipasi aktif pemuda dalam politik dan pemerintahan adalah langkah penting yang harus diupayakan. Suara mereka harus diterima dan dihargai sebagai bagian dari proses demokrasi yang sehat, bukan sekadar formalitas semata.

Satu hal yang perlu ditekankan adalah pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak. Upaya menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan potensi pemuda tidak dapat dilakukan sendirian. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil harus bersinergi demi menciptakan program-program yang relevan dan berdaya guna. Tanpa kolaborasi yang solid, semua upaya untuk menggali potensi pemuda hanya akan berjalan di tempat. Kita perlu menciptakan jembatan antara pemuda dan berbagai sumber daya yang ada, agar mereka dapat memanfaatkan peluang yang tersedia secara maksimal. Sinergi antara berbagai elemen masyarakat menjadi kunci untuk mencapai tujuan besar ini.

Selain itu, pemuda Indonesia harus diberikan wawasan internasional. Di era globalisasi, pemuda perlu memahami dinamika pasar global dan bagaimana cara bersaing di dalamnya. Pendidikan yang berorientasi global dan program pertukaran pelajar dapat menjadi langkah strategis untuk membuka cakrawala berpikir mereka. Namun, sangat penting untuk menjaga identitas nasional. Meskipun mereka berinteraksi dengan dunia luar, akar budaya kita harus tetap terjaga agar jati diri sebagai bangsa tidak hilang. Ini adalah tantangan besar bagi generasi muda dalam menghadapi arus globalisasi yang tak terhindarkan.

Melihat ke depan, aspirasi menuju Indonesia Emas 2045 bukanlah tugas yang ringan. Ini adalah perjalanan panjang yang memerlukan komitmen dan kerja keras dari semua pihak. Pemuda harus diberdayakan, tetapi mereka juga harus sadar akan tanggung jawab sosial mereka. Kita perlu membangun kesadaran kolektif bahwa keberhasilan individu tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan kemajuan sosial yang merata. Setiap pemuda perlu menyadari bahwa mereka adalah agen perubahan yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi masa depan, bukan hanya sekadar penonton dalam perjalanan ini.

Dalam konteks ini, makna dari "Maju Bersama" harus benar-benar diimplementasikan. Ini bukan sekadar jargon tanpa makna, tetapi harus menjadi prinsip yang mendorong kita untuk bekerja sama mengatasi berbagai tantangan yang ada. Kita perlu bergerak menuju masyarakat yang inklusif dan berkeadilan, di mana setiap individu berhak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Jika kita tidak melakukan upaya nyata untuk menggali potensi pemuda secara menyeluruh, maka visi Indonesia Emas 2045 bisa terancam menjadi sebuah ilusi.

Dengan demikian, judul "Maju Bersama: Menggali Potensi Pemuda di Era Digital Menuju Indonesia Emas 2045" bukan hanya sekadar ungkapan, tetapi suatu tantangan untuk bertindak. Kita harus berani menghadapi kenyataan dan berkomitmen untuk memperbaiki sistem yang ada. Pemuda Indonesia memiliki potensi luar biasa yang perlu didorong dan diberdayakan. Untuk mencapai visi ini, kita harus menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan akses yang merata, serta mendorong partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Hanya dengan langkah konkret dan komitmen bersama, kita dapat memastikan bahwa visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya sekadar mimpi, tetapi menjadi kenyataan yang dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Oleh:
Dr. Gatot Wijayanto, SE., M.Si., CIAR., CSEA., CBPA. 
(Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau dan Dewan Pengawas ISEI Cabang Pekanbaru).



Berita Terkait +

Peringati HUT RI ke-78, Kejari Inhu Turut Meriahkan Kegiatan Jalan Sehat 

44 Personil Polres Rohul Naik Pangkat, Ini Pesan AKBP Pangucap Priyo Soegito, SIK.MH

Antisipasi Gangguan OVN di PT PHR, Serma Muhajir dan Serka Alif N Lakukan Patroli Rutin Disejumlah Lokasi Drilling 

Bupati Kampar ikuti Rakor Penguatan TKPK Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Dimasa Pandemi Covid

Simpan Narkoba di Bungkus Rokok, Warga Kabun Diringkus Satnarkoba Polres Kampar

Polres Kampar Siap Gelar Kick Off Ketahanan Pangan, Lahan di PT. Tasmapuja Ditetapkan!

Sertu Sahidin Bersama Warga Senantiasa Aktif Patroli Antisipasi Karhutla di Kampung Kuala Gasib

Antisipasi Gangguan OVN di PHR, Serma Muhammad Nasir dan Sertu Ardhi Syam Lakukan Giat Patroli Rutin di Lokasi Drilling Minas

Panit 1 Lantas Kembali Pimpin Personil Polsek Minas Giat Percepatan Vaksinasi Covid-19

Masyarakat Menolak Keras Perambahan Hutan Dan Jual Beli Lahan Secara Ilegal

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Polres Pelalawan Tangkap Dua Pengedar Sabu, Ungkap Jaringan Peredaran Narkotika di Kecamatan Kerumutan

2

Masyarakat Koto Gasib Tolak PSU Siak, Gugatan Periodisasi Alfedri Kembali Picu Aksi

3

Kebakaran Hebat Landa Rumah Warga di Kerumutan, Kapolsek Turun Tangan Langsung

4

Duka di Pagi Hari: Warga Ukui Ditemukan Gantung Diri di Dapur Rumah

5

Soal Viral Video Dugem di Rutan Pekanbaru, Ketua KNPI Riau dan Relawan Prabowo Gibran Usul Budi Akak di Pindahkan ke Lapas Nusakambangan

6

Kasat Binmas Polres Kampar Turun Tangan Bantu Warga yang Mobilnya Terjebak Lumpur, Polisi Hadir di Tengah Masyarakat