Fantastis! Di Air Molek Ada Gudang Yang Menyimpan Puluhan Ton BBM Jenis Solar, Apakah Ini BBM Industri Atau Subsidi?
Inhu, Catatanriau.com | Masyarakat Desa Candi Rejo, Kecamatan Pasir Penyu (Air Molek-red), Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dikejutkan dengan adanya sebuah rumah yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan puluhan ton Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Desa mereka.
Hal ini sangat membuat terkejut sebagian warga sekitar. Pasalnya, mereka baru mengetahui jika ada gudang penyimpanan minyak begitu besar disana.
Mendengar kabar adanya rumah yang dijadikan tempat penyimpanan BBM solar tersebut Awak media beserta tim Sabtu (13/01/2024), langsung melakukan investigasi di rumah tersebut, dan hasilnya benar telah ditemukan puluhan tangki berisikan solar yang jumlahnya cukup banyak mencapai puluhan ton.
Disana, tim berhasil mewawancarai U masyarakat setempat, dan menanyakan terkait temuan penyimpanan BBM yang diduga ilegal tersebut, U pun mengaku kaget setelah mengetahuinya.
"Awalnya saya terkejut ketika mendengar tetangga saya mengatakan ada tempat penyimpanan BBM disana, dan tetangga saya mencoba menawarkan BBM tersebut kesalah satu kontraktor yang sedang melakukan pengerjaan di daerah sini, dari situlah saya tau jika disana ada tempat penyimpanan BBM jenis solar," ungkap U kepada Wartawan.
Selanjutnya tim terus menggali keterangan demi terciptanya berita yang berimbang, dikonfirmasi lah Firman selaku penjaga tempat tersebut, Firman mengatakan bahwa BBM tersebut sudah berizin.
"Saya baru beberapa hari bekerja disini mas, setahu saya BBM ini datang dari Dumai dan resmi, ini BBM Industri dan telah berizin," jelas Firman.
Masih kata Firman, "sebentar lagi ada kawan saya yang bisa menjelaskan lebih detail lagi kalau saya masih baru mas, setahu saya ini PT Lapi bekerjasama dengan Pertamina yang bergerak dibidang limbah," tambah Firman.
Sementara itu Yudi yang mengaku salah satu karyawan dari PT Lapi saat dikonfirmasi dan diminta menunjukkan bukti surat bahwa BBM itu betul Industri terkesan menutupi, memang ditunjukkan photonya, namun ketika diminta boleh didokumentasikan photo surat ijin itu, Yudi pun melarangnya.
"Kami sudah mempunyai ijin bang, kalau suratnya ada dikantor, kalau photonya ada di HP, tapi jangan didokumentasi, dan kami sudah lapor RT dan RW disini bang," jelas Yudi.
Sementara itu, Kapolsek Pasir Penyu Kompol Jufri SH ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp hingga berita ini ditayangkan belum memberikan tanggapan apapun meskipun pesan konfirmasi elektronik yang dikirimkan Wartawan telah dibacanya dengan tanda ceklis biru.
Berdasarkan penelusuran tim awak media, jika memang benar PT Lapi menyimpan BBM Industri berizin lengkap, sungguh hal ini tentunya menjadi tandanya besar. Pasalnya, ketika tim Wartawan ingin melakukan konfirmasi malah terkesan ditutup-tutupi.
Dirambah lagi, jika BBM tersebut memang solar Industri dan berizin. Anehnya, ada masyarakat yang menawarkan BBM tersebut kepada salah satu kontraktor di Inhu dengan harga berada dikisaran Rp 11.000,- per liter. Tentunya hal ini perlu dicari tahu kebenarannya kembali, agar masyarakat bisa mengetahui BBM yang ditumpuk itu benar BBM Industri yang sah atau malah BBM Bersubsidi. Jika BBM itu Bersubsidi, maka diharapkan Aparat Penegak Hukum (APH) bisa menertibkan aktifitas yang jelas-jelas diduga melanggar hukum tersebut.
Sampai berita ini diterbitkan tim Wartawan belum bisa melakukan konfirmasi kepada pihak manajemen PT Lapi dikarenakan ketika tim mencoba meminta nomor dari karyawan yang dijumpai di gudang tersebut, mereka malah terkesan menutupi.(rls/mat/tim).
