MENU TUTUP

Kurikulum pendidikan 2013 dinilai aneh dan lucu

Kamis, 05 November 2015 | 18:33:14 WIB Dibaca : 3684 Kali
Kurikulum pendidikan 2013 dinilai aneh dan lucu

Ada hal ganjil sekaligus menggelikan saat koalisi tolak perubahan kurikulum 2013 membuka kurikulum inti dari Kementerian Pendidikan. Pasalnya ada kesan dipaksakan saat beberapa nilai bermasyarakat dimasukkan ke dalam ilmu pengetahuan alam.

"Kami menemukan kompetensi inti mengikat kompetensi dasar sehingga lucu-lucu, dikatakan membiasakan jujur, disiplin dan bertanggung jawab berkaitan dengan fungsi kuadrat. Memiliki ketangguhan diri dan konsisten menghadapi masalah kehidupan sebagai gambaran fungsi trigonometri. Itu pelajaran kelas 1 SMA," kata Retno Listyarti dari Federasi Serikat Guru di ICW, Jakarta (15/2)

Sebagai guru, Retno mengaku merasa kebingungan karena tak ada instruksi khusus. Apalagi sampai saat ini beberapa pedoman pendamping kurikulum belum juga ada.

"Apa ini yang dianggap kurikulum hebat? Tinggal 4 bulan lagi tapi barang enggak ada, tidak d dokumen kurikulum resmi. Tidak ada ketentuan kurikulum, belum ada pedoman bimbingan dan penilaian. Tampak dipaksakan untuk masuk dalam sistem ini. Kami sebagai guru bingung kalau kita mengajarkan model begini," lanjutnya.

Hal senada diungkapkan pemerhati pendidikan Romo Benny Susetyo. Menurutnya, ilmu alam tidak bisa disangkutpautkan seperti itu. Hal ini menunjukkan Kemendikbud memang sengaja memaksakan meski kurikulum 2013 tidak jelas.

"Ini dilakukan tergesa-gesa dan menunjukkan ketidaksiapan. Melebur IPA dan IPS itu memaksakan pluralisme ke dalam ilmu pengetahuan. Matematika tidak bisa dikaitkan dengan keindonesiaan, justru itu menjadi bingung dengan cara seperti ini. Perubahan kurikulum tidak jelas," tegasnya.

Diketahui, Juli nanti pemerintah tengah bersiap menerapkan Kurikulum 2013. Sebagai langkah awal SD kelas 1-4 kemudian akan diperluas dan dilakukan bertahap ke semua jenjang pendidikan.

Salah satu konten kurikulum yang diubah adalah menyisipkan ilmu pengetahuan satu ke ilmu pengetahuan lain. Selain itu untuk tingkatan SD ada pelajaran bersifat tematik integratif sehingga tidak ada lagi pelajaran IPA maupun IPS. Jika SD diperlakukan demikian, lain halnya SMA, mereka tidak lagi dibagi dalam jurusan IPA, IPS maupun bahasa tapi mereka dibebaskan memilih kelas layaknya mahasiswa perguruan tinggi.



Berita Terkait +

Respon Cepat, Polisi Datangi TKP Lokasi Kebakaran Rumah Warga

Pasutri Korban Meninggal Lakalantas Jalintim Pangkalan Lesung

Naas! Tabrakan Coldiesel & Tronton Hino Terjadi di Jaltim Desa Batu Ampar Inhil, Supir Coldiesel Meninggal Dunia

KAMPANYE ANIES BASWEDAN DI RIAU MENDAPAT PENOLAKAN DARI MASYARAKAT

Mayat Lelaki Paruh Baya Ditemukan Mengambang Diparit

Tak Terima Nama Bathin Dan Masyarakat Bomban Mineh Dicatut, H M Bungsu DJ Minta Pihak F.SPTI - K.SPSI Sampaikan Klarifikasi

Ini Dia Foto Oknum Polisi Yang Mengaku Dari Polres Pelalawan & Polres Asahan, Kasus Apa?

Mahasiswa Politeknik Caltex Riau Tenggelam di Sungai Kampar

Sijago Merah Mengamuk, Satu Unit Bangunan di Duri XIII Ludes Terbakar

Gudang Barang Bukti Polres Siak Hangus Dilahap Sijago Merah

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kabag Umum Kemenhukham Riau Kunjungi Lapas Pasir Pengaraian

2

DPC Partai Demokrat Inhu Adakan Halal Bihalal

3

Stand Bazar Kabupaten Siak Diminati Pejabat Lintas Kabupaten dan Pengunjung Rela Antrian

4

PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir

5

Operasi TR dan Ketupat LK 2024 Sukses, Kapolres Inhu Terima Penghargaan Kapolda

6

Silaturahmi Dengan Insan Pers, Kelmi Nyatakan Siap Maju Sebagai Calon Bupati Rohul