MENU TUTUP

UTS AKUNTANSI MANAJEMEN  

Jumat, 27 Januari 2023 | 21:10:06 WIB Dibaca : 1432 Kali
UTS AKUNTANSI MANAJEMEN   

UTS AKUNTANSI MANAJEMEN

 

 

NAMA KELOMPOK:

1.   Ipat Temawati 190304015

2.   Afif Putra Syahreza 190304025

3.   Robby Saputra 190304008

4.   Fariz Adly Hasan 190304028

 

                      

Balance scorecard dan environment cost

 

 

I.             PENDAHULUAN

 

 Negara Indonesia telah memasuki era pasar bebas dan dalam era pasar bebasini persaingan bisnis diramalkan akan semakin ketat. Sebagai konsekuensi dari hal ini maka perusahaan harus berupaya untuk merumuskan dan menyempurnakan strategi-strategi bisnis mereka dalam rangka memenangkan persaingan. Untuk mengetahui seberapa efektifnya penerapan strategi tersebut, perusahaan perlu untuk membuat suatu sistem yang digunakan menurut pandangan tradisional.

 

  Konsep pengukuran kinerja tradisional yang selama ini menggunakan ukuran kinerja keuangan seperti ROI (Return On Investment), ROE (Return On Equity), RI (Residual Income) dan Profit Margin mulai tidak terlalu efektif. Karena pengukuran kinerja yang hanya terfokus pada ukuran-ukuran keuangan tidak mencerminkan kondisi strategi perusahaan secara menyeluruh, dimana aspek di luar finansial tidak diperhitungkan. Konsep ukuran kinerja model lama tersebut dianggap hanya mengejar tujuan untuk memperoleh laba jangka pendek semata dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

 

 Sistem manajemen tradisional hanya mengukur kinerja suatu perusahaan berdasarkan satu perspektif, yaitu keuangan. Pada perspektif tradisional cenderung mengandalkan pengukuran keuangan jangka pendek sebagai suatu indikator kinerja perusahaan dan pengukuran dengan cara ini dibentuk hanya berkisar tentang ukuran dan target keuangan yang tidak mempunyai hubungan dengan kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang.   

 

 

 Dengan adanya pernyataan diatas, maka dalam perusahaan diperlukan adanya alat untuk mengukur kinerja perusahaan yang dinamakan dengan Balanced scorecard. Sistem ini digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan. Balanced scorecard memiliki keistimewaan karena mengukur kinerja perusahaan baik dari sisi keuangan maupun non keuangan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.Oleh karena itu Balanced scorecard dianggap lebih sesuai dengan iklim usaha saat ini.

 

 Balanced scorecard memberikan suatu frame work yaitu suatu bahan untuk mengkomunikasikan misi dan strategi, kemudian menginformasikan kepada seluruh pegawai tentang apa yang menjadi penentu sukses saat ini dan masa yang akan datang. Pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan balanced scorecard pada perusahaan diharapkan dapat menjadi pemicu peningkatan kinerja perusahaan.

 

  Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert S. Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990. Balanced scorecard berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan nonkeuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.

 

 Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang dialihbahasakan oleh Peter R. Yosi Pasla (2000:22) mendefinisikan balanced scorecard sebagai berikut : Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun ke dalam empat perspektif : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

 

  Definisi yang lain dikemukakan oleh Supriyono (2000;143) menyatakan bahwa : Balanced scorecard adalah salah satu alat pengukuran kinerja yang menekankan pada keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain dalam usaha untuk mencapai keselarasan tujuan sehingga mendorong karyawan bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan.

 

 Sedangkan Mulyadi (2001:1-2) mendefinisikan balanced scorecard ke dalam dua istilah kata, kartu skor (score card) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang, sedangkan berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kineja personel diukur secara seimbang dari aspek keuangan dan non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang , intern dan ekstern.

 

 Environmental cost adalah biaya yang timbul dalam internal maupun eksternal perusahaan dan seluruh biaya yang terjadi berhubungan dengan kerusakan maupun perlindungan lingkungan. Biaya tersebut seperti biaya untuk pencegahan, pelepasan, perencanaan, perbaikan kerusakan yang timbul dalam perusahaan.

 

 Penilaian environmental performance di Indonesia sendiri menggunakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang dikembangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutan (KLHK) sejak tahun 1995.Hasil penilaian PROPER 2015-2016 menunjukkan tingkat ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup mencapai 84,75% pada tahun 2016 atau meningkat 11,24% dari 2015 (KLHK, 2016).

 

 Penelitian ini akan menggunakan dua variabel independen yaitu environmental cost (X1) dan environmental performance (PROPER) (X2). Sedangkan variable dependen adalah financial performance yang diukur menggunakan accounting-based measure. Untuk accounting-based measure penelitian ini akan menggunakan rasio ROA. Rasio tersebut dipilih sebagai accounting-based measure karena dapat mencerminkan bagaimana perusahaan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.

 

Termasuk penggunaan aset eksplorasi dan evaluasi yang mempengaruhi environmental cost yang dikeluarkan dan environmental performance perusahaan. Penelitian terdahulu Sarumpaet (2005) dan Ulya (2014) juga menggunakan ROA dalam penelitiannya. Selain itu penelitian ini juga menggunakan ukuran perusahaan (firm size) sebagai variabel kontrol. Firm size adalah salah satu kriteria yang dipertimbangkan oleh investor dalam strategi berinvestasi

 

.

 

II.           KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

 

 Data penelitian ini merupakan hasil jawaban responden dalam mengisi kuisioner penelitian yang disebarkan. Pada analisa penelitian, penulis uraikan berdasar kepada operasionalisasi variabel penelitian untuk menjawab idntifikasi masalah yang ingin diketahui oleh penulis.

 

 Data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan dan dianalisa dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial. Data dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur kuisioner yang telah dicoba uji reliabilitasnya.

 

 Deskripsi dan operasionalisasi konsep-konsep dalam kuisioner ini dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejala di

lapangan.

 

 Teknik analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan mengenai keseluruhan data yang dikumpulkan dengan memaparkan, mengelompokkan dan mengklasifikasikan ke dalam tabel distribusi frekuensi yang kemudian diberikan penjelasan.

 

III.          METODE PENELITIAN

 

 Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan suatu pendekatan studi kasus, yaitu dengan menjelaskan fakta-fakta yang diperoleh selama penelitian untuk kemudian dianalisis dan diproses dengan lanjut berdasarkan teori-teori yang ada. Adapun langkah-langkah yang diambil untuk keperluan penelitian ini akan dimulai dengan metode pengumpulan data, operasional variabel, responden dan sampel, teknik pengambilan instrumen dan teknik pengujian hipotesis. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun pertanyaan terstruktur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

 



Berita Terkait +

Antusias Pelamar Cukup Tinggi, Perekrutan Pengawas TPS Kecamatan Bangko Tidak Lakukan Perpanjangan Pendaftaran

Plt Bupati : Penyuluh ujung tombak pertanian

Cegah Karhutlah Polsubsektor Pelalawan Giatkan Patroli dan Sosialisasi

Bersama TNI & Satpol PP, Polsek Minas Kembali Gelar Operasi Supervisi

Babinsa Koramil 04/Perawang Bentu Warga Kurang Mampu Dengan Masuk Dapur Ibu Tuti Di Kampung Perawang Barat

Babinsa Koramil 03/Minas Bentu Warga Dengan Masuk Dapur Warga Kurang Mampu di Kampung Muara Kelantan

Sertu Nuril Babinsa Koramil 03/Minas Tetap Rutin Lakukan Gakplin Antisipasi Penularan COVID-19 di Pasar Tradisional Kecamatan Minas

Ikuti Aple Gabungan Kesiap Siagaan Pemilu, Danramil 04/Perawang Komitmen Siap Sukseskan Kelancaran Pemilu 2024

Diikuti Ratusan Karya, PHR Umumkan Pemenang PENA 2023

SATGAS BUMN Riau Turut Donor Plasma Konvalesen Nasional

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja

2

Musyawarah Nasional BEM SI XVII di Pekanbaru: Momentum Bersejarah Untuk Riau

3

DPD Golkar Riau, H Nasarudin, SH MH Wakil Bupati Pelalawan Masuk Bursa Kandidat Gubri

4

Kritik Pemerintahan di Era Jokowi, BEM UNRI : Indonesia Over Korupsi, Jokowi Game Over Janji!

5

Badan Pemantau Kebijakan Publik Kepulauan Meranti Adakan Aksi Damai Bersama Aktivis Mahasiswa di Kantor Imigrasi Selatpanjang

6

Brigjen TNI Dany Rakca Pimpin Sidang Parade Cata PK TNI AD TA. 2024