Pelalawan, Catatanriau.com - Bak urat nadi yang tersumbat, akses utama menuju Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau, kini menjadi mimpi buruk bagi warganya. Jalan yang seharusnya menjadi jalur vital penghubung ke denyut nadi perkotaan itu justru menjelma menjadi kubangan derita akibat kerusakan parah yang menganga di berbagai titik.
Pantauan langsung di lapangan mengungkapkan fakta yang memilukan, setidaknya 17 titik kerusakan parah menggerogoti ruas jalan tersebut. Kondisi ini bukan sekadar ketidaknyamanan, melainkan ancaman nyata bagi mobilitas warga. Jangankan kendaraan roda empat, sepeda motor pun harus berjuang ekstra keras, terutama saat hujan mengguyur dan mengubah jalan menjadi lautan lumpur yang licin dan berbahaya.
Lebih dari sekadar jalan biasa, jalur ini adalah satu-satunya urat nadi perekonomian dan sosial masyarakat Desa Sungai Ara. Di atas jalan rusak inilah hasil bumi andalan desa, seperti sawit dan karet, diangkut menuju pasar. Melalui jalur yang sama pula, warga yang sakit dilarikan menuju fasilitas kesehatan terdekat di Bunut. Tak hanya itu, setiap pagi dan siang, jalan ini menjadi saksi bisu perjuangan anak-anak desa menuntut ilmu di sekolah.
Naldo (31), seorang warga Desa Sungai Ara, dengan nada penuh harap menyuarakan keputusasaan mereka. "Kami tak ado jalan lain lagi do, Pak. Inilah satu-satunya jalan desa kami," ujarnya pada Minggu (20/4/2025), mewakili keluh kesah seluruh masyarakat.
Ia menjelaskan betapa krusialnya jalan ini bagi kehidupan mereka. "Jalan ini satu-satunya akses kami untuk menjual hasil kebun, mengantar anak sekolah, membawa orang sakit, dan berbagai keperluan lainnya." Nada suaranya meninggi saat menyampaikan harapan mendalam agar Bupati Pelalawan segera turun tangan.
"Harapan kami, semoga Bapak Bupati Pelalawan segera memperhatikan dan memperbaiki jalan ini." Tambahnya.
Senada dengan Naldo, harapan besar juga disematkan oleh seluruh masyarakat Desa Sungai Ara kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Mereka mendambakan tindakan nyata berupa peninjauan dan perbaikan segera di ruas jalan Sungai Ara – Merbau. Bagi mereka, perbaikan jalan ini bukan sekadar menciptakan kenyamanan berkendara. Lebih dari itu, ini adalah tentang keberlangsungan hidup, kelancaran roda ekonomi, dan masa depan generasi penerus desa. Sentuhan perbaikan dari pemerintah daerah akan menjadi oase di tengah kesulitan yang kini mereka hadapi.***
Laporan : Mutia
Editor : Idris Harahap