Para pengurus, anggota serta para pendiri Gapensus saat berfoto bersama di Pompa Minyak Bersejarah di Kecamatan Minas beberapa waktu lalu, Dokumentasi Oleh Pengurus Gapensus.

Tarmizi L & Kawan-kawan Selaku Pendiri Gapensus, Sebut Terpilihnya Koko Sebagai Ketua Tidak Sah

Sabtu, 18 September 2021 - 18:06:34 WIB
Share Tweet Google +

Penulis : Idris Harahap


SIAK, CATATANRIAU.com | Perihal pemberitaan yang baru-baru ini santer dikabarkan di media ini tentang terpilihnya Koko Saputra S.Sos MSI secara aklamasi selaku ketua Gabungan Pengusaha Suku Sakai (Gapensus) Kabupaten Siak, pada Rabu (15/09/2021) lalu melalui musyawarah besar Keluarga Besar Suku Sakai Kabupaten Siak yang diselenggarakan di Kecamatan Kandis. Tarmizi L selaku Ketua Gapensus Batin Limo Bomban Mineh, dan sejumlah pengurus inti lainnya yang mereka juga merupakan pendiri Gapensus tersebut, tidak menerima adanya hal itu dan mengatakan terpilihnya Koko Saputra sebagi Ketua Gapensus Kabupaten Siak bersifat tidak sah.

 

"Permasalahan yang perlu diluruskan dalam hal ini, ialah terbentuknya Gapensus Kabupaten Siak baru-baru ini, sementara Gapensus ini sendiri sudah berdiri di Minas sejak tahun 2003 lalu, kemudian baru kita legalkan sekitar bulan April 2021 tahun ini. Jadi letak permasalahannya disini adalah, tatacara pemilihan pengurus Gapensus kemarin yang diadakan di Kandis itu. Sebelumnya memang seluruh perusahaan yang tergabung dalam Gapensus ini kemarin mereka diundang untuk menghadiri acara itu, namun amat kita sayangkan dalam undangan yang disebarkan itu tidak ada tertulis materi acara, yang tertulis adalah musyawarah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ormas Sakai dan Pengusaha Suku Sakai," kata Tarmizi L kepada wartawan media ini ketika disambangi dikediaman Alam Ilahi selaku penasehat Gapensus, Jumat malam kemarin (17/09/2021).

Menurut Tarmizi, saat undangan itu menyebar, pihaknya saat itu langsung melakukan koordinasi melalui WhatsApp Grup dengan para pihak yang terkait dalam acara tersebut, namun saat itu kata dia, pihak yang akan menyelenggarakan acara seakan enggan menjelaskan maksud dan tujuan acara tersebut digelar dan seandainya pun wacana pembentukan Gapensus kabupaten Siak spontan muncul dari forum yang hadir diwaktu itu, harusnya bukan langsung Berbentuk Kepengurusan tapi masih bersifat formatur.

 

"Mereka hanya menjawab kalau kita mau tau hadir saja, kalau tidak setuju keluar dari forum, nah itu poin pertama yang kita sesalkan dalam hal ini," cetusnya.

Kemudian poin kedua lanjut Tarmizi, yang juga dikesalkan oleh pihaknya, sebelum para panitia membentuk acara itu, mereka tidak ada menyampaikan satu patah kata pun kepada tetua Gapensus, baik itu terhadap dirinya sendiri yang masih menjabat selaku ketua sekaligus juga sebagai salah satu pendiri Gapensus tersebut. 

 

"Mereka tidak ada mengatakan nantinya dalam acara yang akan digelar itu akan diadakan pengembangan Gapensus ini ketingkat Kabupaten, itu yang kita kesalkan. Sementara kita melegalkan Gapensus Batin Limo Bomban Mineh, kenapa kita namakan demikian, ini bertujuan agar keberadaan ulayat wilayah Sakai itu diketahui oleh seluruh masyarakat, sebab Sakai ini sendiri di Riau ini berada di lintas Kabupaten," terang Tarmizi.

Selanjutnya sambung Tarmizi, untuk poin ketiga yang perlu pihaknya sampaikan disini, yakni tentang tata cara pemilihan ketua Gapensus kemarin, pihaknya beranggapan hal itu sifatnya tidak resmi dan ilegal.

 

"Kami menganggap hal itu sifatnya masih ilegal, karena selama ini yang kita tahu, belum pernah ada berita yang mengabarkan kepada kami akan dibentuknya Gapensus di Kecamatan Kandis," katanya.

 

Kemudian lanjutnya, lebih mirisnya lagi, yang mengikuti pemilihan ketua Gapensus kemarin itu, perusahaan yang tergabung dalam Gapensus ini sendiri yang hadir disana hanya ada sekitar 5 perusahaan saja dari 25 perusahaan yang ada, artinya kata Tarmizi, mayoritas perusahaan yang tergabung dalam wadah Gapensus ini sendiri lebih banyak yang tidak hadir saat kegiatan itu dilangsungkan.

 

"Namun kabar yang kami dapatkan setelah acara itu diadakan Ketua Gapensus baru malah terpilih secara aklamasi, siapa yang memilih dia secara aklamasi sementara perusahaan yang hadir disana hanya 5 perusahaan dari 25 perusahaan, oleh karena itu lah kami menganggap hal ini tidak sah," tukasnya.

 

Kedepan untuk membenahi hal ini lanjut Tarmizi, pihaknya akan tetap melakukan pemanggilan secara personal terhadap orang-orang yang terlibat dalam Gapensus Siak tersebut. Sebab kata dia jika tidak segera dibenahi maka dikhawatirkan akan terjadi dualisme, hal ini dikarenakan didalamnya saat ini telah terjadi kerancauan antar sesama anggota, bahkan dikarenakan adanya hal ini, akibatnya sudah beberapa orang menyatakan akan mundur kalau permasalahan ini tidak segera diselesaikan dengan baik.

 

"Untuk itu kita akan panggil dan kita jelaskan apa maksudnya, tapi harapan kita tentunya jangan sampai terjadi dualisme, agar kedepan seluruh pengusaha Suku Sakai tetap bersatu, khususnya yang ada di daerah Minas ini. Diluar itu kami juga tekankan disini bahwa batin limo Bomban Mineh itu tidak hanya ada di Kecamatan Minas, itu sudah terdiri dari lintas Kabupaten, kebersamaan ini yang kita harapkan tetap terjaga dengan baik untuk mengangkat nama dari Batin Limo Bomban Mineh ini sendiri," paparnya.

 

Sementara itu dalam kesempatan serupa, Alam Ilahi, Selaku Penasehat yang juga merupakan salah satu pendiri Gapensus tersebut, ia mengisahkan bahwa Gapensus ini sendiri berdiri sekitar tahun 2003 lalu dengan beranggotakan saat itu sekitar 12 perusahaan hingga berkembang menjadi 25 perusahaan saat ini, dengan dilatarbelakangi oleh rasa kebersamaan antar pengusaha Suku Sakai yang saat itu kata dia, dibina oleh PT Caltex Pasifik Indonesia (PT CPI), dengan lebih berorientasi terhadap program sosial, seperti melakukan pembagian sembako kepada warga kurang mampu, bantuan anak yatim, dan bantuan untuk rumah ibadah.

 

"Namun setakat ini kegiatan sosial itu masih kita laksanakan khusus dilingkungan Suku Sakai yang ada di Minas ini saja. Jadi dulunya kita juga ada perusahaan-perusahaan yang bergabung dari luar kita suku Sakai ini, jadi disini kita sifatnya terbuka, selagi memiliki tujuan yang sejalan dan bisa memberikan kontribusi khususnya untuk masyarakat suku Sakai, artinya tidak menutup kemungkinan dari suku lain yang berada disekitar kita ini utamanya bagi masyarakat yang berdomisili diwilayah Minas 1 atau wilayah seputaran pompa minyak bersejarah ini untuk mendapatkan bantuan sosial juga," kata Alam Ilahi.

 

"Kemudian setelah saat itu kita berdiri dan telah berjalan sampai sekarang, setelah beberapa kali dilakukan pemilihan, ketua kita masih tetap sama, yakni bapak Tarmizi L, hanya berganti struktur dibawahnya saja. Jadi kedepan kita bertekad, bagaimana agar Gapensus ini tujuannya kita bisa menjembatani kebutuhan masyarakat kita suku Sakai terhadap perusahaan-perusahaan besar yang ada di wilayah kita, supaya ada perhatian khusus bagaimana keberlangsungan adat istiadat suku Sakai, ataupun Kesejahteraan suku Sakai itu sendiri," paparnya.

 

Adapun Buyung L Selaku Humas Gapensus sekaligus salah satu pendiri yang juga berada dikediaman Alam Ilahi ketika disambangi oleh wartawan media ini, ia pun menyampaikan harapannya kedepan agar kiranya Gapensus tidak sampai bercerai berai menjadi dualisme.

 

"Harapan kami tentunya bagaimana caranya kedepan kita tetap bersatu, tidak bercerai berai, oleh karena itu perlu diadakan musyawarah kembali untuk membenahi hal ini, jangan sampai gara-gara masalah ini kita jadi terpecah-pecah, mari kita benahi kembali jangan sampai terjadi dualisme seperti ini," harapnya.

 

Terakhir Suriono (Alal), selaku Kepala Bagian Sosial Gapensus yang juga ikut dalam pertemuan tersebut, ia mengatakan, "perlu kami sampaikan juga, kegunaan hal ini kami sampaikan, agar pihak-pihak tertentu bisa memilah siapa sebenarnya Gapensus itu, darimana awal mula Gapensus berdiri, dan siapa pendirinya, agar pihak-pihak tertentu dan masyarakat tidak bingung akan hal ini, karena disatu sisi Gapensus sudah ada kenapa muncul Gapensus lagi dan tanpa koordinasi dengan para pendiri Gapensus itu sendiri," pungkasnya.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex