SIAK, CATATANRIAU.COM | Seiring berjalannya waktu terkait upaya Pemerintahan untuk membantu Masyarakat luas sempena Pandemi Covid-19 yang menghantam terhitung sejak April 2020 lalu kepada seluruh lapisan Masyarakat yang terdampak melalui program BST, BLT dan jenis-jenis bantuan lainnya seakan-akan tidak berjalan untuk wilayah Kecamatan Kandis. Hal ini dikuatkan dengan beberapa penemuan yang awalnya dari mulut ke mulut warga melalui kedai kopi bahkan ada yang secara sengaja mengunjungi awak media untuk membeberkan keluh kesahnya.
Salah seorang warga dari Kelurahan Simpang Belutu, yang ingin disebut sebagai Andi (bukan nama sebenarnya, red), pada Awak Media yang terhimpun dalam wadah PWK, (Persatuan Wartawan Kandis, red), menuturkan,
"Awalnya saya tidak tahu bila mendapatkan bantuan berupa BST yang pengambilannya di Kantor Pos, tapi setelah dapat informasi dari mulut ke mulut dan saya buktikan dalam hal ini mengecek melalui aplikasi SIKS-DATA yang diunduh melalui Play Store ternyata nama dan NIK saya muncul padahal pengambilan bantuan tahap awal sudah berakhir, kemudian untuk tahap kedua nama dan NIK saya juga kembali muncul namun saat saya hendak ambil disebutkan oleh petugas bahwasanya bantuan buat saya sudah hangus. Kalau memang hangus kenapa nama dan NIK saya kembali muncul, itu sangat mengganjal pemikiran tentunya belum lagi tiadanya pemberitahuan dari aparat terkait baik Ketua RT setempat atau apapun ke saya soal ini sebelumnya," bebernya pada Jum'at, (20/06'20).
Warga lainnya, yang juga enggan untuk mencatutkan namanya secara rinci menyampaikan bahwasanya sedari awal nama yang bersangkutan tidak juga muncul atau timbul sebagai penerima bantuan dari Pemerintah terkait pandemi Covid-19 ini.
"Alhamdulillah, kalau dari para dermawan ada, kita tidak menghilang-hilangkan tapi kalau dari Pemerintahan baik sembako atau bantuan lainnya belum ada hinggap di rumah ini walau awalnya Ketua RT setempat sudah berulangkali meminta salinan fotocopy KK, ada 3 kali kalau tidak salah ingat saya," sebut Zaki, Warga Kelurahan Telaga Samsam.
Awak media yang tergabung dalam wadah PWK sendiri sudah berusaha menghubungi Kasi Kesos Kecamatan Kandis, LSR, baik melalui jaringan seluler, mengirimkan pesan khusus ke nomor WhatsApp pribadi yang bersangkutan, bahkan sudah berulangkali mencoba mengunjungi ruangan atau tempat dimana Kasi Kesos bekerja namun sayangnya belum juga membuahkan hasil.
"Ada kita coba hubungi dengan berbagai upaya untuk mendapatkan klarifikasi dari Kasi Kesos Kandis selaku corong utama dalam pendataan terhadap warga miskin dan tidak mampu terlebih terkait bantuan pandemi Covid-19 ini, tapi hingga saat ini belum ada hasilnya. Bisa saja Ibu Kasi Kesos masih teramat sangat sibuk dalam pendataan warga Kandis yang mencakup 3 Kelurahan dan 8 Kampung ini, namun bila hingga bantuan ini berakhir yakni dalam bulan Juli 2020 dan belum juga ada hasil yang memuaskan, maka PWK akan menggandeng LSM juga Ormas buat mempolisikan Kasi Kesos Kandis, dan ini tidak main-main," tegas PE Saragih, Ketua PWK.
Dari penelusuran dilapangan oleh awak media ini sendiri, banyak didapatkan kerancuan dimana masih banyak warga yang memang sama sekali belum mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah padahal warga yang bersangkutan sudah berdomisili lama hingga tahunan di wilayah tersebut dibandingkan dengan warga yang baru saja berdomisili di wilayah yang sama bahkan identitas otentik berupa KK KTP yang bersangkutan masih baru selesai dalam kepengurusan. Belum lagi taraf ekonomi penerima bantuan bila dibandingkan dengan si penerima bantuan, sempat terpantau dilapangan bahwa penerima bantuan mengendarai kendaraan roda empat untuk menjemput bantuan sedangkan dibandingkan dengan tetangganya yang hidup di rumah kontrakan juga seorang pedagang keliling sama sekali tidak mendapatkan bantuan. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar buat Kasi Kesos Kecamatan Kandis untuk benar-benar bekerja apalah lagi terkait masyarakat miskin dan tidak mampu.(*)
