Haruskah Koperasi Perkasa Timur (KOPERTIM) Di Bawa Sampai Ke Meja Hijau

Jumat, 08 Mei 2020 - 21:43:02 WIB
Share Tweet Google +


ROKANHULU, CATATANRIAU.COM |  Perjalanan pengurus koperasi perkasa timur (Kopertim) yang berada dibawah naungan tiga Desa yakni Desa Tingkok, Desa Lubuk Soting dan Desa Tamtim kecamatan Tambusai, masih penuh misteri dan problema.

 

Jika kita ingin menoleh kebelakang, Kopertim ini memiliki ribuan hektare lahan perkebunan dan sebagian besar sudah berproduksi serta masyarakat pun juga sudah pernah menikmati hasilnya walaupun belum memuaskan.

 

Pengurus Kopertim dimasa Syahrudin Cs berakhir pada tanggal 25 Oktober 2017 yang dituangkan dalam satu berita acara, dan dihadiri oleh tiga Kades , Camat Tambusai, Kapolsek Tambusai, DANRAMIL 11 Tambusai, dan anggota DPRD dapil II Tambusai serta Kadis Koptrans Rohul dan di saat itu juga  dilakukan RA LB dengan hasil menunjuk Porkot lubis Cs sebagai pengurus Kopertim berikutnya.

 

Namun ditengah perjalanan, Syahrudin Cs layangkan gugatan dan berakhir dengan putusan MA dengan amar putusan gugatan diterima, dikarenakan Porkot lubis tidak terdaftar sebagai anggota Kopertim, akan tetapi tidak serta merta kepengurusan kembali di pegang Syahruddin Cs.

 

Seiring waktu berjalan,atas desakan dari masyarakat maka  pengurus Kopertim pun ditunjuk Pengurus dengan status "Demisioner" artinya punya tenggang waktu dan kerja Demisioner hanya membentuk kepengurusan yang baru.

 

Saat di konfirmasi oleh awak media.Jum,at (08/05/2020) dari Tokoh masyarakat dari  tiga Desa tersebut yang tak mau disebutkan namanya, kata mereka kepengurusan Demisioner itu tidak juga membuahkan hasil seiring musim Corona.

 

Tambahnya lagi Hasil produksi Kopertim yang seharusnya dinikmati langsung oleh maysrakat namun kenyataannya raib sudah. hampir enam bulan lamanya masyarakat tiga Desa tidak terima gaji lagi.

 

Sehingga membuat Tokoh masyarakat tersebut, menduga adanya kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang telah melebihi kapasitasnya sebagaimana yang tertuang dalam berita acara mediasi pengurusan Kopertim.

 

Melihat desus-desus  adanya keluhan masyarakat yang tak kunjung ada solusi dan realisasi langsung turun untuk menggali informasi dan data.

 

"Para tokoh muda dilapangan kita dapat informasi bahwa ada pihak luar yang mengambil dan mendampingi oknum masyarakat untuk memanen kebun tersebut, dan kita akan upayakan secepat mungkin Kopertim ini bisa berjalan dan terbentuk pengurus yang baru," tuturnya.

 

Harapnya lagi, "masyarakat harus satu suara dengan para pemimpin di tiga Desa agar pihak luar tidak bisa berbuat, malu kita sebagai masyarakat tempatan di atur dan aset kita dikuasai atau di ambil alih oleh pihak lain yang notabenenya hanya ingin ambil keuntungan pribadi," tutupnya.(*)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex