RS Awal Bross Ujung Batu Diduga Sembarangan Tangani Corona, Pemerintah Diminta Panggil Manajemen

Selasa, 28 April 2020 - 12:07:10 WIB
Share Tweet Google +


ROKANHULUCATATANRIAU.COM | Seorang warga Desa Lubuk Soting Kecamatan Tambusai ditetapkan sebagai PDP virus covid-19 oleh Rumah Sakit (RS) Awal Bross Ujung Batu tanpa hasil tes yang akurat dan meninggal dunia di RSUD Awal Bros Ujung Batu Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu Riau, Ahad (26/04/2020) kemarin.

 

Almarhum inisial (H.T) tersebut menurut hasil konfirmasi awak media kepada ahli waris, bahwa almarhum diduga menderita penyakit jantung sudah bertahun-tahun.

 

"Ya almarhum sebenarnya sudah beberapa tahun terakhir mengeluh sakit jantung dan pada Selasa (21/04/2020) kemaren keadaan semakin  bertambah dan kami keluarga sepakat untuk membawa almarhum kerumah sakit Awal Bross Pekanbaru.

 

Namun dikarenakan kota Pekanbaru sudah diberlakukannya PSBB oleh Pemerintah Provinsi,maka keluarga membawa almarhum berobat di rumah sakit awal Bross Ujung Batu." Ungkap ahli waris HT kepada awak media.

 

Namun lanjutnya, mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak inisial HT menghembuskan nafas terakhirnya di RS Awal Bross Ujung Batu dan di vonis oleh dokter yang bertugas menangani almarhum berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) covid-19.

 

Naas nian nasib almarhum HT, beliau divonis tanpa ada hasil tes yang positif, "tanpa ada hasil rapid tes bapak saya dinyatakan pasien PDP," ucap salah satu keluarga mengeluhkan.

 

Dilanjutkan pihak keluarga, saat itu zasad almarhum diantarkan langsung ke rumah ahli waris dengan biaya dibebankan kepada  ahli waris sebesar Rp.8.500.000, almarhum diantar langsung oleh tenaga medis lengkap dengan seragam APD sesuai protokoler kesehatan meski alat APD itu dari lima APD yang digunakan RS Awal Bross hanya punya satu untung saja pendamping dari Puskesmas Desa punya stock di ambulansnya.

 

Pihak keluarga juga sangat menyayangkan sebab jenazah almarhum diserahkan kepada keluarga tanpa protokoler kesehatan dalam melaksanakan Fardhu Kifayahnya. 

 

"Apakah begini protokoler kesehatan penanganan pasien covid-19 di kabupaten Rokan Hulu?, ataukah memang RS Awal Bross tidak punya tim yang di pandu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, ataukah memang tim gugus tugas covid-19 Kabupaten Rokan Hulu tidak tahu sama sekali?," keluh dari keluarga almarhum.

 

Sementara itu, juru bicara gugus tugas covid-19 Kabupaten Rokan Hulu Drs.H.Yusmar Yusuf M.Si saat dikonfirmasi mengatakan, tidak tahu sama sekali tentang itu. "Ya kami tidak pernah mendapat laporan dari RSU Awal Bross Ujung Batu," katanya.

 

Tambahnya, RSU Awal Bross Ujung Batu Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu itu memang selama ini tidak pernah memberikan laporan tentang penanganan covid-19 kepada pihaknya.

 

"RSU Awal Bross Ujung Batu Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu, mereka langsung memberikan laporan kepada Provinsi Riau," kilahnya.

 

Dilain tempat Budiman Lubis salah satu anggota DPRD dari Dapil Tambusai juga sangat menyayangkan kejadian ini karna Pemerintah tidak tanggung tanggung dalam mengeluarkan anggaran demi terciptanya rasa aman dan nyaman ditengah tengah mewabahnya virus covid -19 ini.

 

"Saya berharap supaya Pemerintah Daerah memberikan teguran ke menejemen RS yang ceroboh seperti itu karna almarhum sudah mulai hari Selasa di isolasi tanpa kepastian dari pihak rumah sakit," pungkas Budiman.

 

Lanjut Budi, "Padahal langkah pertama rapid tes pasien sebagai gejala awal menandakan ada virus dan diambil sample beberapa keluarga pasien supaya hasil akurat kok segampang itu pasien dikatakan PDP,  okey Persoalan PDP tidak menjadi masalah karna kita mengerti dengan penularan penyakit tersebut tetapi ada protapnya prosedurnya pasien di isolasi harus diberi kepastian biar psikisnya tidak terbebani dan menambah penyakit buat pasien," terangnya.

 

Beber politisi Gerindra itu lagi, Jenazah almarhum dimakamkan sesuai protap covid jam 3 subuh akan tetapi pihak rumah sakit hanya dua orang sehingga meminta bantu kepada masarakat sebanyak 4 orang yang dimana ke 4 orang tersebut tidak dilengkapi APD yang sesuai, sehingga terkesan sepele.

 

 "Apabila benar positif covid -19 apa nggak menambah penularan  orang yang memakamkan tersebut, saya berharap supaya Pemerintah Daerah Dinas Kesehatan Rohul segera mendesak hasil rapid Tes almarhum HT, supaya masarakat tidak resah disana karna sekarang masarakat banyak yang menelpon saya mempertanyakan hasil pemeriksaan rapid Tes tersebut," ucap anggota Dewan dari Partai Gerindra itu.

 

"Jika negatif segera publikasikan ke masarakat supaya tidak menjadi gonjang ganjing di Desa Lubuk Soting, sebaliknya jika positif segera ambil langkah periksa warga secepatnya karna masarakat butuh kepastian demi terwujudnya suasana sejuk ditengah Corona ini dan kecerobohan seperti ini tidak terulang lagi," harap Budiman Lubis.(*)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex