Mahasiswa dituntut memiliki Sertifikasi kompetensi

Kamis, 13 September 2018 - 16:54:22 WIB
Share Tweet Google +

 

Anak-anak AKN tahun ini beruntung karena pada tahun ada uji sertifikasi kompetensi di Akademi Komunitas Negeri (AKN) Siak. Selain ijazah, mahasiswa AKN nantinya memperoleh sertifitkasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Hal itu disampaikan Bupati Syamsuar, saat membuka acara di kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Siak.

 

 

“Inilah yang saya harapkan dari dulu, tamat dari AKN ini anak-anak dapat sertifikasi profesi yang diakui oleh negara,” ujar Syamsuar dihadapan mahasiswa AKN, Kamis (13/9/2018) pagi.

 

 

Sebab, kata Syamsuar, dengan adanya sertifikat tersebut maka keahlian mereka telah mendapatkan pengakuan, tidak hanya di tingkat nasional bahkan internasional.

 

 

Gubernur Riau terpilih itu menyampaikan, perusahaan atau pelaku industri tidak mau merekrut karyawannya tanpa memiliki keahlian yang didukung dengan sertifikasi profesi tersebut.

 

 

“Dengan memiliki sertifikat kompetensi, itulah bukti bahwa kalian siap untuk bekerja,” jelas Syamsuar.

 

 

Terkait sertifikasi profesi tersebut Pemerintah kabupaten Siak telah melakukan program kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja. Dalam program kerjasama tersebut, ada 5Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) dan 1 Balai Latihan Kerja (BLK).

 

 

“Kita sudah mengirim calon tenaga kerja ke BBPLK untuk pelatihan teknologi komputer dan elektronika. Sejumlah calon naker ini kita kirim setelah melalui seleksi yang cukup ketat dan ternyata banyak dari anak-anak AKN ini” kata mantan Camat Siak itu.  

 

 

Masih kata Syamsuar, tingkat pengangguran terbuka (TPT) terbesar di Indonesia berasal dari tamatan SMK, rendahnya pendidikan vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan tersebut menjadi salah satu akar masalahnya.

 

 

Menyikapi hal itu, lanjut dia, perlu dilakukan pelatihan dan pendidikan kepada guru-guru yang mengajar pendidikan vokasi. Hal ini dipandang perlu dan segera, agar anak-anak tamatan SMK itu bisa bersaing di dunia kerja.

 

 

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Suprapto mengatakan, Sertifikasi Kopetensi BNSP bidang las prodi teknik mesin berlangsung dari tanggal 4 – 6 september 2018, dan hari ini sedang dilakukan ujian akhir.

 

 

Assessor Sertifikasi Kopetensi BNSP bidang las berjumlah 4 orang, 2 orang dari Universitas Negeri Yogyakarta, 1 orang dari Politeknik Negeri Sriwijaya dan 1 orang dari AKN Siak dan diikuti sebanyak 40 orang.

 

 

Sementara Ujian Sertifikasi Kopetensi K3 Proses prodi teknik kimia dimulai pada hari ini, yaitu tanggal 13-18 September 2018. Untuk jumlah assessor ada 5 orang, 4 orang dari Politeknik Negeri Sriwijaya dan 1 orang dari AKN Siak dan diikuti sebanyak 43 orang

 

 

Di jelaskan Suprapto, tujuan sertifikasi kompetensi ini adalah,  memiliki bukti bahwa kompetensi yang dimiliki telah diakui, kredibilitas dan kepercayaan dirinya akan meningkat, bertambahnya nial jual dalam merekrut tenaga kerja, kesempatan berkarir yang lebih besar, mempunyai parameter yang jelas akan adanya keahlian dan pengetahuan yang dimiliki.

 

  

“Tentu tenaga kerja yang memiliki kompetensi pada suatu bidang pengetahuan mempunyai kesempatan kerja yang lebih luas dibandingkan dengan tenaga kerja yang hanya mengandalkan ijazah sebagai prasayaratnya,” ungkapnya.

 

 

Ditambahkannya, AKN akan melaksanakan kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi program kuliah kerja industri 6 (enam) bulan, bekerjasama dengan 21 industri dan motor penggeraknya adalah PT IKPP. Kerjasama ini tidak hanya di Prov Riau, pihak Disdikbud juga menjalin kerjasama dengan industri Palembang, Padang.

 

 

“Mudah-mudahan program ini bisa terlaksana dengan baik, dan kompetensi lulusan AKN Siak ini betul-betul siap kerja,” harapnya.

 

 

Disamping itu pihaknya juga telah menyiapkan kurikulum program D3 dan D4 untuk persiapan AKN menjadi politeknik, dan persiapan lainnya untuk mendorong AKN Siak ini menjadi politeknik.



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex